Usir Paksa Dubes Australia, GM dan FKPPI Bangun Konsolidasi Nasional


Sejumlah pegiat menggelar aksi "Koin Untuk Australia" di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2) (Foto: antarafoto)
Merahputih Nasional - Generasi Muda (GM) dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) akan melakukan kosolidasi dan koordinasi dengan sejumlah kalangan dan elemen masyarakat, seperti Lasakar Merah Putih, Pemuda Pancasila dan kolompok pemuda lainnya untuk mendobrak kantor Duta Besar Austalia untuk Indonesia. Pendobrakan terhadap kantor Dubes negeri Kanguru itu mereka akan lakukan jika Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia, tidak segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
"Mudah-mudahan (bisa konsolidasi) nantinya ada karena setiap anak muda akan muncul dengan sendirinya," kata Ketua Umum GM FKPPI, Arif Bawono alias Bawo saat ditemui Merahputih.com di kantornya, Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (27/2).
Menurut dia, pihaknya akan mendobrak gedung Dubes Australia jika Tony Abbott tidak segera meminta maaf dalam waktu 7x24 jam. Bahkan, GM FKPPI bisa saja akan melalukan langkah yang lebih sadis terhadap Dubes maupun warga Australia yang berada di Indonesia. Misalnya, tindakan berupa pengusiran paksa terhadap mereka. Hal ini, kata Bawo, karena Tony Abbot tidak bisa mempertanggungjawabkan pernyataannya tentang bantuan dana negaranya kepada korban tsunami Aceh dan Sumut 10 tahun silam. (Baca: Jika Terjadi, Laskar Merah Putih Siap Ikut Perang)
"Padahal kami sudah mendengar dari Bank Dunia bahwa tidak pernah membantu korban tsunami Aceh. Kami menuntut juga sekarang kemana duit itu. Itu yang menjadi kegelisahan kami. Bantuan apa, itu kan sangat melukai perasaan rakyat," kata Bawo.
Selain itu, Bawo menambahkan bahwa pihaknya akan berada digaris paling depan jika Indonesia berperang dengan Australia. Sebagai perkumpulan putra-putri purnawirawan TNI maupun Polri, GM FKPPI, kata dia, tidak akan pernah takut jika ada negara asing yang mau mencoba mengintervensi kedaulatan negara, baik dari sisi kedautalan hukum, politik maupun ekonominya.
"Kami tidak akan pernah takut untuk hal itu. Kami dan anak-anak muda bangsa yang lain akan bergerlya ratusan tahun. Ini untuk menegakkan kedaulatan negara," kata dia sambari mengatakan bahwa Indonesia sudah darurat narkoba yang harus diperangi. (hur)
Bagikan
Berita Terkait
Jokowi Batal Daftar Ketum PSI, Beri Kesempatan kepada Generasi Muda

Rukita Tawarkan Solusi Hunian Berkualitas untuk Generasi Muda
Judi Online Ancam Kesehatan Mental Generasi Muda, Setara Alkohol dan Narkoba

'Anak Kolong' Galang Dukungan untuk Pramono-Rano
Remaja Inspiratif SOS Children's Villages Wakili Indonesia di ASEAN Youth Conference 2023

Cinta Laura Kiehl Bangun Creative Hub Baru untuk Generasi Muda Kreatif Indonesia

Wacana Penurunan Batas Usia Capres-Cawapres Untungkan Generasi Muda
