Judi Online Ancam Kesehatan Mental Generasi Muda, Setara Alkohol dan Narkoba

Soffi AmiraSoffi Amira - Minggu, 01 Desember 2024
Judi Online Ancam Kesehatan Mental Generasi Muda, Setara Alkohol dan Narkoba

Judi online bisa mengancam kesehatan mental generasi muda. Foto: Unsplash/Nik

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Nael Sumampouw menyebutkan, bahwa judi online kini menjadi isu kesehatan global yang serius. Kasus itu setara dengan penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Hal itu merujuk pada publikasi terbaru The Lancet, yang menyoroti dampak judi online terhadap kesehatan mental individu, terutama generasi muda.

“Judi online tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga isu global. Cara masuknya yang melalui permainan seperti game membuat anak muda lebih rentan, terutama mereka yang mencari pelarian dari stres atau kesulitan hidup,” kata Nael dikutip dari ANTARA, Sabtu (30/11).

Nael mengatakan, judi online yang mudah diakses dan tidak adanya sanksi sosial, menyamar sebagai aktivitas normatif membuatnya semakin berbahaya.

Baca juga:

Menilik Barang Bukti Sindikat Judi Online Pegawai Kemenkomdigi

Bahkan, para pengguna bisa bermain dari rumah tanpa diketahui lingkungan sekitar. Awalnya, pemain akan diberi kemenangan kecil, kemudian menjadi adiksi melalui mekanisme psikologis, seperti ‘gambler’s fallacy’.

Ia juga menyoroti, jika faktor lingkungan dan psikologis, seperti kurangnya dukungan sosial, pengangguran, dan rendahnya keterampilan, membuat generasi muda lebih mudah masuk dalam kasus judi online ini.

Kondisi tersebut makin diperparah dengan maraknya pinjaman online yang sering digunakan untuk mendukung kebiasaan berjudi.

Dampak terburuk dari adiksi judi online, menurut Nael, merupakan munculnya ‘learned helplessness’, atau perasaan tidak berdaya.

Baca juga:

Kemenag Siapkan 4 Judul Khotbah Jumat Mengenai Judi Online, Bisa Diunduh Siapa Saja

“Ketika usaha tidak membuahkan hasil, anak muda mulai kehilangan harapan dan tidak melihat hubungan antara usaha dan hasil. Ini mematikan potensi, kreativitas, bahkan bisa membawa mereka pada keputusasaan yang ekstrem,” ungkapnya.

Ketidakberdayaan ini dapat menghantui anak muda dari berbagai latar belakang. Bagi mereka yang tidak memiliki dukungan sosial atau sumber daya diri yang memadai, maka perasaan ini bisa berujung pada pemikiran ekstrem, seperti merasa hidup yang tak ada artinya lagi.

Ia juga menyerukan agar negara hadir lebih proaktif. Misalnya, menyediakan layanan rehabilitasi yang mudah diakses di puskesmas atau lembaga lain.

Nael juga mengingatkan, bahwa penanganan ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan. (*)

#Judi Online #Kesehatan Mental #Generasi Muda (GM)
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook
Satu diantara mereka ditetapkan sebagai tersangka karena mengajak korban lainnya untuk ikut ke Kamboja
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook
Indonesia
Yusril Sebut Prabowo Tegas Berantas Tambang Ilegal hingga Judi Online Tanpa Pandang Bulu
Presiden RI, Prabowo Subianto, bakal memberantas tambang ilegal hingga judi online tanpa pandang bulu.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Yusril Sebut Prabowo Tegas Berantas Tambang Ilegal hingga Judi Online Tanpa Pandang Bulu
Indonesia
PPATK Tegaskan Cuma Blokir Rekening e-Wallet Terindikasi Judol, Tahun Ini Ada Rp 1,6 T
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana memastikan pemblokiran yang berlaku untuk e-wallet aktif maupun dormant, berbeda dengan penanganan rekening nganggur di bank konvensional.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Agustus 2025
PPATK Tegaskan Cuma Blokir Rekening e-Wallet Terindikasi Judol, Tahun Ini Ada Rp 1,6 T
Indonesia
600 Ribu Penerima Bansos Ternyata Pemain Judi Online, Jutaan Bantuan Salah Sasaran?
Syaifullah juga mengajak masyarakat dan media untuk berpartisipasi dalam mengawasi dan melaporkan ketidaksesuaian penerima bansos
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
600 Ribu Penerima Bansos Ternyata Pemain Judi Online, Jutaan Bantuan Salah Sasaran?
Indonesia
Gubernur Pramono Ingatkan Bantuan Sosial dari Pemprov DKI Jangan Dipakai untuk Judol
Penerima bansos baru ini akan menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 300 ribu per orang setiap bulannya.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Gubernur Pramono Ingatkan Bantuan Sosial dari Pemprov DKI Jangan Dipakai untuk Judol
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Penerima Bansos Main Judol Dicoret, DPR Ingatkan Validasi Data
228.048 orang dicoret, dari total 603.999 keluarga penerima manfaat (KPM) terindikasi karena terlibat judi online.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 22 Juli 2025
Penerima Bansos Main Judol Dicoret, DPR Ingatkan Validasi Data
Bagikan