Upaya Dinas SDA DKI Jakarta Hadapi Musim Hujan
Arsip foto - Seorang warga menggunakan payung saat turun di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (4/10/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom/pri)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, bahwa wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sudah memasuki awal musim hujan.
Pada Minggu (5/11), terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek. Tercatat melalui stasiun pemantau curah hujan BMKG, terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat sampai ekstrim di Jagorawi Bogor sebesar 156 milimeter (mm), Depok 1 sebesar 148 mm, Pasar Minggu sebesar 126 mm, dan di Bendung Katulampa sebesar 111 mm.
Baca Juga:
Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta lakukan ragam upaya antisipasi dampak musim hujan tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Dinas SDA DKI, Hendri, mengatakan, ada lima upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh Dinas SDA. Pertama, optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir. Kedua, penanganan banjir rob melalui NCICD. Ketiga, pengerukan waduk/situ/embung, kali/sungai dan saluran. Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan.
"Sesuai arahan dari Pak Pj. Gubernur Heru, kami di Dinas SDA secara konsisten untuk terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak," kata Hendri.
Hendri menambahkan, berdasar data hari ini, di lima wilayah kota administrasi yang ada di Jakarta, Dinas SDA telah melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di waduk/situ/embung dan kali/sungai.
Baca Juga:
"Dalam melakukan pengerukan ini, Dinas SDA bersinergi dengan para Wali Kota, lintas dinas, kelurahan, dan kecamatan di tiap wilayah dengan mengerahkan lebih banyak alat berat. Sehingga, pengerukan sedimen lumpur dan sampah dapat dilakukan secara cepat dan optimal," jelas Hendri.
Lebih lanjut, Hendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan dan dipastikan dapat beroperasi dengan baik untuk mengantisipasi hal ini. Berdasarkan data per hari ini, ada pompa stationer sebanyak 578 unit di 202 lokasi, alat berat sebanyak 251 unit, pasukan biru sebanyak 4.189 personil, pompa mobile sebanyak 539 unit, dan pintu air sebanyak 845 unit di 589 lokasi.
"Meski demikian, peran dan kerja sama warga untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya genangan saat musim hujan," imbuh Hendri. (Asp)
Baca Juga:
Jelang Musim Hujan, DPRD DKI Minta Dinas SDA Keruk Waduk dan Embung
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, 17 Orang Tewas dengan 7 Jasad telah Dievakuasi
Sopir Truk Sampah Meninggal, Kepala Dinas LH DKI Diminta Bertanggung Jawab
Dishub DKI Uji Coba Satu Arah di Lebak Bulus Mulai Selasa (9/12) Sampai 16 Desember
Sopir Truk Sampah Meninggal di Jakarta Selatan, Gubernur Pramono Pastikan akibat Sakit Jantung
Buka Donasi Bencana Sumatra, DPRD DKI: Rp 1.000 pun Kami Terima
Kali Ciliwung kembali Meluap dan Rendam Rumah Warga, PSI Minta Pemprov Segerakan Normalisasi
Transjakarta Tangkap 3 Pelaku Copet setelah Perayaan Natal di GBK