UNS Berikan Bantuan Rp 60 Juta untuk Mahasiswa Asal Palestina


Rektor UNS Surakarta Prof Jamal Wiwoho menyerahkan bantuan kepada mahasiswa UNS asal Gaza, Palestina, Jumat (24/11). (MP/Humas UNS)
MerahPutih.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan perhatian khusus bagi mahasiswa asal Palestina yang tengah studi di kampus tersebut. Hal itu sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina di tengah perang.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Jamal Wiwoho menyerahkan secara langsung bantuan kepada mahasiswa UNS asal Palestina.
Bantuan diberikan melalui program UNS Peduli. Dalam program tersebut UNS mampu mengumpulkan senilai Rp 60 juta. Bantuan ini kemudian diserahkan kepada tiga orang mahasiswa UNS asal Palestina di Ruang Sidang 2 Gedung dr Prakosa Rektorat UNS.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Pepsi Ubah Kemasan Jadi Bertuliskan “Palestina” untuk Hindari Boikot
UNS memberikan bantuan masing-masing senilai Rp 20 juta. Ketiga mahasiswa tersebut ialah Doaa Jameel Alramlawi, mahasiswa S-2 Program Studi (Prodi) Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP); Hussein Mahmoud Hussein Abutabaq, mahasiswa S-2 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); dan Mohammed A A Abuyounis, mahasiswa S-2 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
“Bantuan ini menjadi bentuk perhatian kampus kepada tiga mahasiswa UNS asal Palestina,” kata Jamal, Jumat (24/11).
Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban yang mereka alami. Selain itu, hal ini diharapkan dapat mendukung tugas belajar selama berkuliah di UNS.
“Saya sangat berharap ketiga mahasiswa yang berasal dari Gaza ini tetap bisa menjalankan tugas belajar menempuh S-2 di UNS sampai selesai. Insyaallah kita akan terus mendampingi mahasiswa ini agar studinya berjalan dengan lancar,” ucap Jamal.
Baca Juga:
Melissa Barrera Keluar dari 'Scream 7' karena Bela Palestina
Salah satu mahasiswa, Hussein Mahmoud, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh semua pihak. Ia merasa bersyukur karena Palestina dan Indonesia memiliki tali persaudaraan yang kuat.
“Saya senang sekali ada bantuan dari UNS untuk bisa lanjut kuliah. Senang sekali karena Indonesia dan Palestina saudara, ini merupakan bentuk persaudaraan antara kedua bangsa,” ujar Hussein Mahmoud.
Ia mengaku mengalami kesulitan komunikasi dengan keluarga yang berada di Palestina. Beberapa kerabat mereka juga diketahui telah meninggal akibat serangan-serangan yang mengenai warga sipil.
“Saya berharap keadaan di Palestina dapat membaik dan perang dapat berakhir,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Flip Serahkan Donasi Rp 1 Miliar untuk Palestina
Bagikan
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi

Presiden Prabowo Sudah Bilang Siap! Gaza Tunggu Kedatangan Pasukan Garuda

Prabowo Subianto Tegaskan Gencatan Senjata KTT Gaza Awal Perdamaian Menyeluruh di Palestina
