Ukraina Sebut Penguasaan Rusia terhadap Chernobyl Bisa Picu Radiasi Nuklir di Eropa

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 28 Maret 2022
Ukraina Sebut Penguasaan Rusia terhadap Chernobyl Bisa Picu Radiasi Nuklir di Eropa

Arsip - Upacara peringatan 35 tahun bencana Chernobyl di Kyiv, Ukraina, Senin (26/4/2021). ANTARA/REUTERS/Valentyn Ogirenko/hp/cfo

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Minggu (28/3) menuding Rusia tidak bertanggung jawab atas tindakannya di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl yang bisa memicu radiasi nuklir di Eropa.

Dia mendesak PBB mengirim misi untuk memeriksa risiko tersebut.

Vereshchuk mengatakan, pasukan Rusia "memiliterisasi" zona terlarang di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir itu, di mana insiden nuklir terburuk di dunia terjadi pada 1986.

Baca Juga:

Ancaman Serangan Nuklir Kedua Presiden Putin Sejak Pecahnya Krisis Ukraina

Dia melanjutkan, pasukan Rusia sedang mengangkut sejumlah besar senjata tua dan tidak terawat ke zona itu, yang berisiko merusak kubah pelindung yang dibangun di sekitar reaktor keempat yang hancur.

Mereka juga melarang pemadam kebakaran mengendalikan titik api di zona tersebut.

"Dalam konteks keselamatan nuklir, tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak profesional tentara Rusia membawa ancaman sangat serius tidak hanya di Ukraina, tapi juga ratusan juta penduduk Eropa," kata Vereshchuk di akun Telegram-nya, seperti dikutip Antara.

"Untuk itu kami meminta Dewan Keamanan PBB mengadopsi tindakan demiliterisasi segera pada zona terlarang di sekitar pembangkit Chernobyl serta mengirimkan misi khusus untuk menghilangkan risiko terulangnya kecelakaan Chernobyl karena tindakan pasukan Rusia," kata dia.

Baca Juga:

PLTN Ukraina Terbakar Akibat Invasi, Rusia Klaim Radiasi Nuklir Masih Aman

Vereshchuk mengatakan, kerusakan pada kubah pelindung pasti akan "memicu pelepasan cukup banyak debu radioaktif dan kontaminasi di atmosfer, tak hanya di Ukraina tapi juga di negara-negara Eropa lainnya".

Rusia, kata dia, mengabaikan risiko-risiko tersebut dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat pembangkit.

Rusia sebelumnya membantah bahwa keberadaan pasukannya mengancam fasilitas nuklir itu.

Kebakaran dan ledakan pada 1986 di reaktor keempat Chernobyl pada 1986 menyebarkan radiasi yang terbawa angin hingga ke Inggris dan Spanyol. Ribuan kematian telah dikaitkan dengan bencana itu dan radiasi yang dilepaskannya.

Semua reaktor di pembangkit itu sudah tidak difungsikan.

Pasukan Rusia menduduki PLTN Chernobyl pada awal invasi mereka di Ukraina bulan lalu dan sempat mencegah petugas di sana meninggalkan pekerjaannya sebelum digantikan oleh petugas lain.

Wali kota Slavutych, kota yang dibangun untuk tempat tinggal para pekerja Chernobyl saat insiden terjadi pada 1986, mengatakan pada Senin pagi bahwa pasukan Rusia yang menduduki kota itu pada akhir pekan kini telah pergi.

Dia mengatakan "mereka telah menyelesaikan tugasnya" dan tiga orang tewas dalam pertempuran.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan mereka memonitor dengan cermat situasi di Chernobyl dan mengungkapkan keprihatinannya atas kendala yang dihadapi pekerja di pembangkit itu. (*)

Baca Juga:

Sikapi Dunia Barat, Putin Perintahkan Kekuatan Nuklir Disiagakan

#Ukraina #Konflik Ukraina #Rusia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Bagikan