Uang Saku Atlet Indonesia di Olimpiade 2020 Cair


Presiden Joko Widodo secara resmi melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di ajang Olimpiade Tokyo di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, (8/7), ANTARA/HO-Rusman-Biro Pers Sekretariat P
MerahPutih.com - Para atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade 2020 tersenyum lega setelah Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mencairkan uang saku sebesar 335 dolar AS atau sekitar Rp 4,8 juta per hari.
“Alhamdullilah, termin pertama sudah tersalurkan hari ini. Rinciannya, uang saku perjalanan pulang dan pergi serta uang saku lima hari pertama yang kami bayar secara penuh ke rekening masing-masing,” ucap Sekretaris Jenderal KOI Ferry J Kono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (16/7).
Baca Juga
Sepekan Jelang Olimpiade, Atlet Angkat Besi Uganda Hilang di Jepang
Termin selanjutnya akan didistribusikan setiap dua hari, tetapi hanya 70 persen dari jumlah yang diterima. Sedangkan 30 persen sisanya dipastikan dapat dicairkan saat kepulangan mereka ke Tanah Air. Menurut Ferry, sistem tersebut sudah sesuai dengan tata kelola keuangan yang ditetapkan Kementerian Keuangan.
Rombongan besar kontingen Indonesia ke Jepang dipimpin langsung oleh Chef de Mission Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani dan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menggunakan pesawat komersial pada Sabtu (17/7) malam. Kloter selanjutnya dijadwalkan berangkat pada 20 Juli dan terakhir pada 24 Juli didampingi Sekjen KOI.

Sementara itu, 11 atlet cabang bulu tangkis yang tengah menjalani pemusatan latihan di Kumamoto sejak 8 Juli akan mulai masuk Kampung Atlet pada 18 Juli. Mobilisasi akan dibantu KBRI di Tokyo bersama tim advance KOI yang telah tiba di Jepang pada hari ini.
“Untuk bulu tangkis yang sudah berada di Jepang, uang saku sudah kami distribusikan. Namun, atletik karena keberangkatannya 24 Juli jadi baru kami salurkan sekitar dua hari sebelum keberangkatan. Jumlah uang saku yang diberikan 335 dolar AS (sekitar Rp 4,8 juta) per hari,” kata Ferry.
Merujuk pada aturan pemerintah, lanjut Ferry, khusus uang saku perjalanan pulang dan pergi, yang diberikan hanya 40 persen dari uang saku harian. Dengan demikian, nominal yang didapatkan sekitar 134 dolar AS (sekira Rp 1,9 juta).
Selain uang saku harian, KOI dan CdM melalui Indonesia Olympic Solidarity Program juga akan menyalurkan support grant kepada para atlet yang memasuki arena pertandingan Olimpiade.
Sebanyak 28 atlet masing-masing akan menerima 1.500 dolar AS atau sekitar Rp 22 juta, sedangkan 17 pelatih masing-masing mendapatkan 1.000 dolar AS (sekira Rp 14,5 juta).
“Khusus atlet cadangan dari cabor surfing kami berikan 500 dolar AS. Apabila akhirnya tampil akan kami samakan jumlahnya. Yang jelas ini adalah komitmen kami, KOI dan CdM serta sinergi dengan Kemenpora untuk memastikan atlet-atlet yang tampil di Olimpiade ini mendapat haknya dengan lancar,” pungkasnya. (*)
Baca Juga
COVID-19 Jadi Musuh Tak Terlihat Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pertemuan Ketum NOC dengan Presiden Terpilih IOC Jadi ‘Angin Segar’ untuk Perkembangan Olahraga Indonesia

American Football Jadi Anggota NOC, Indonesia Berpotensi Kirim Tim ke Olimpiade Los Angeles 2028

Persiapan Menuju Olimpiade Los Angeles 2028, Seluruh Federasi Olahraga Dikumpulkan Satukan Visi Misi

Indonesia Berambisi Jadi Tuan Rumah Olimpiade dan Youth Olympic Games 2030

Pencak Silat Diprediksi Bakal Dipertandingan di Olimpiade Los Angeles 2028

Olympian Indonesia Eks Olimpiade Paris 2024 Terima Dana USD 2.500 dari IOC

Menpora Tegaskan Komitmen Pemerintah Bangun Pusat Pelatihan untuk Atlet Olimpiade 2028

IShowSpeed Bikin Kejutan, Berambisi Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Richard Sam Bera Jadi Direktur Tim Indonesia Emas untuk Pastikan Pencapaian Prestasi Tertinggi

Indonesia Dapat Tawaran Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
