Twan Yang, Wujud Syukur atas Matahari

Asty TCAsty TC - Rabu, 31 Mei 2017
Twan Yang, Wujud Syukur atas Matahari

Warga melakukan sembahyang Twan Yang, Selasa (30/5) siang, di Jalan Kali Pasir (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Dalam rangkaian festival Peh Cun, salah satu ritual yang wajib dijalankan adalah sembahyang Twan Yang. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 5 bulan 5 (Go Gwee Chee Go) penanggalan Imlek—dalam kalender Masehi, tahun ini jatuh pada Selasa (30/5) kemarin. Karena itulah festival Peh Cun sering kali disebut festival Twan Yang.

Peh cun artinya mendayung perahu (kegiatan utama dalam festival), sementara twan yang berarti (saat) matahari memancarkan cahaya paling terang. "Twan" bermakna lurus, terang, terkemuka, yang menjadi pokok atau sumber; "yang" berarti matahari atau sifat positif. Berdasarkan makna tersebut, doa juga dilakukan pada tengah hari di waktu Twan Ngo, yaitu sekitar pukul 11.00-13.00.

Twan Yang
Prosesi sembahyang Twan Yang di Jalan Kali Besar, pinggir Sungai Cisadane, Tangerang, Selasa (30/5). Dupa dan lilin merah dinyalakan saat umat berdoa kepada Tian. Berbagai persembahan seperti apel, jeruk, dan bacang tersedia di meja altar. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Warga Tionghoa meyakini bahwa Twan Yang merupakan saat matahari berada pada titik terdekat dengan permukaan bumi di belahan Utara. Curahan sinar surya saat itu sedang mencapai puncaknya, sehingga segala makhluk hidup mendapatkan limpahan energi kehidupan yang besar.

Cahaya matahari dianggap sebagai sumber kehidupan, lambang rahmat Tian (Tuhan -red.) atas segenap makhluk yang ada di bumi. Karena itu, umat merespons melalui pernyataan syukur kepada Tian, yang kemudian diperingati sebagai salah satu hari keagaamaan Konghucu (Ru Jiao), Twan Yang.

Selain mengucap syukur dan memuliakan Tian, sembahyang Twan Yang ini juga dilakukan untuk menghormati alam semesta. Manusia diingatkan untuk menjaga agar alam tetap bersih dan lestari, karena manusia hanyalah bagian kecil dari alam semesta.

Dalam laku sehari-hari, Twan Yang dianggap sebagai hari baik bagi kehidupan, termasuk waktu yang baik memetik tanaman obat. Para tabib Tiongkok di masa lampau memetik tanaman obat pada hari Twan Yang. Tanaman obat yang dipetik pada hari tersebut dipercaya lebih berkhasiat dibandingkan dengan yang dipetik di hari biasa.

Anda dapat membaca artikel lain terkait perayaan Peh Cun di Kisah Perayaan Peh Cun: Kenang Menteri Tiongkok Kuno Yang Bunuh Diri dan Perahu Keramat Perayaan Peh Cun.

#Perayaan Peh Cun #Tionghoa #Sembahyang #Konghucu
Bagikan
Ditulis Oleh

Asty TC

orang Jawa bersuara alto

Berita Terkait

Berita Foto
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Umat membagikan makanan untuk buka puasa bagi umat muslim di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Berita Foto
Warga Keturunan Tionghua Sembahyang Tahun Baru Imlek di Vihara Boen Tek Bio
Warga keturunan Tionghoa beribadah tahun baru Imlek tahun Ular Kayu di Vihara Boen Tek Bio, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 29 Januari 2025
Warga Keturunan Tionghua Sembahyang Tahun Baru Imlek di Vihara Boen Tek Bio
Berita Foto
Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025
Warga Etnis Tionghoa memilih berbagai pernak-pernik Imlek di Kawasan Pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (20/1/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Januari 2025
Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025
Indonesia
Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian
Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), menerima masukan dari Komunitas Tionghoa terkait gedung Chinese Opera
Frengky Aruan - Rabu, 23 Oktober 2024
Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian
Indonesia
Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China
Ridwan Kamil (RK) atau Bang Emil blusukan di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (23/10).
Frengky Aruan - Rabu, 23 Oktober 2024
Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China
Lifestyle
Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa
Masyarakat Tionghoa memiliki sejumlah nilai filosofis yang kaya, dan salah satunya adalah keyakinan terhadap angka 8.
Pradia Eggi - Rabu, 24 Januari 2024
Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa
Indonesia
Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
Beberapa kegiatan, di antaranya karnaval, bazar kuliner, dan panggung hiburan dan grebeg Sudiro sendiri merupakan bagian dari perayaan Imlek di Solo.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Januari 2024
Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
Tradisi
Akulturasi Budaya Cirebon dan Tionghoa dalam Festival Pecinan Cirebon
Wujud nyata melestarikan kekayaan seni dan budaya Cirebon.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 04 Februari 2023
Akulturasi Budaya Cirebon dan Tionghoa dalam Festival Pecinan Cirebon
Indonesia
PITI Kunjungi MUI Pusat demi Kolaborasi Tuntaskan Masalah Keumatan dan Kebangsaan
PITI menggelar audiensi ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Rabu (25/1).
Zulfikar Sy - Rabu, 25 Januari 2023
PITI Kunjungi MUI Pusat demi Kolaborasi Tuntaskan Masalah Keumatan dan Kebangsaan
Indonesia
PITI Kunjungi Muhammadiyah Kuatkan Sinergi Demi Merawat Harmonisasi Bangsa
Pengurus Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) masa bakti 2022-2027 mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, untuk menggelar silaturahmi pada Rabu, 18 Januari 2023.
Mula Akmal - Rabu, 18 Januari 2023
PITI Kunjungi Muhammadiyah Kuatkan Sinergi Demi Merawat Harmonisasi Bangsa
Bagikan