Tunjuk Irjen Antam Novambar Jadi Pejabat di KKP, Jokowi Dianggap Punya Hutang Budi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 07 Maret 2020
Tunjuk Irjen Antam Novambar Jadi Pejabat di KKP, Jokowi Dianggap Punya Hutang Budi

Presiden Jokowi saat mencoblos pada Pilgub DKI 2017. (MP/Dery Ridwansah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat kepolisian Neta S Pane mengkritik penunjukkan Irjen Antam Novambar sebagai pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Neta melanjutkan, penunjukan Antam menunjukkan Presiden Jokowi begitu banyak "menarik" polisi ke dalam lingkungan pemerintahannya.

Baca Juga:

Ditemui Airlangga, SBY Bakal Dukung Pemerintahan Jokowi?

"Ini faktor kedekatan Jokowi terhadap jenderal- jenderal polisi selama ini," jelas Neta kepada merahputih.com di Jakarta, Sabtu (8/3)

Neta mengatakan, Polri sangat membantu Jokowi terutama dalam mengamankan pilpres di periode pertama maupun periode kedua.

"Faktor ini sepertinya membuat Jokowi merasa berutang budi pada polri," sebut Neta.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane desak Polri segera tahan Sofyan Jacob (Foto: MP/Fadhli)
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. (Foto: MP/Fadhli)

Neta melihat, jika praktek mengkaryakan jenderal polisi ini dikembangkan terus menerus oleh Jokowi, IPW melihat akan muncul empat dampak negatif pada institusi polri ke depan.

"Pertama, akan muncul rasa cemburu dari jajaran militer karena melihat jenderal polisi dianakemaskan Jokowi," sebut Neta.

Kedua, kalangan birokrat sipil merasa peluang karir mereka akan semakin sempit karena pos-pos tertentu diambil jenderal polisi dan ini pasti memunculkan kecemburuan.

Baca Juga:

Kegaduhan Virus Corona Bukti Pemerintahan Jokowi tak Dipercaya Rakyat

"Ketiga, makin meluasnya ekspansi jenderal polisi ke departemen dan institusi sipil lainnya, bisa memunculkan tuntutan keadilan, yakni Polri harus membuka peluang agar institusinya bisa dimasuki birokrat sipil, sehingga tidak hanya jenderal polisi yg masuk ke departemen tapi birokrat sipil juga harus bisa masuk dan menduduki posisi penting di Polri," jelas Neta.

Neta melihat, dengan makin banyaknya jenderal polisi menduduki posisi posisi strategis di pemerintahan tentu akan muncul tudingan bahwa Indonesia akan menuju "negara polisi".

"Jika rezim berganti bukan mustahil akan terjadi 'aksi sapu bersih' yang nantinya akan menyulitkan generasi-generasi Polri selanjutnya," sebut Neta. (Knu)

Baca Juga:

Ahok Bakal Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Baru, Gerindra: Luar Biasa Pak Jokowi

#Polri #Neta S Pane #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Penemuan 2 kerangka manusia diduga berkaitan dengan peristiwa kebakaran gedung saat demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Indonesia
Presiden Prabowo Sebut Negara Lain Bingung Polisi Indonesia Ikut Urus Persoalan Pangan
Prabowo puji Polri yang Bantu produksi pangan lewat penanaman jagung.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Presiden Prabowo Sebut Negara Lain Bingung Polisi Indonesia Ikut Urus Persoalan Pangan
Indonesia
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
alat deteksi LGBT ini penting untuk mencegah masuknya individu dengan potensi penyimpangan ke dalam institusi Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
Indonesia
Mencengangkan! Polri Ungkap Ada 228 Kampung Narkoba Tersebar di Seluruh Indonesia
Kapolri Jenderal Listyo Sigit ungkap 228 Kampung Narkoba di Indonesia, 118 di antaranya berhasil jadi Kampung Bebas Narkoba.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Mencengangkan! Polri Ungkap Ada 228 Kampung Narkoba Tersebar di Seluruh Indonesia
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
As SDM Kapolri, Irjen Anwar menyoroti munculnya fenomena “Polisi Cinta Sunah” (PCS)
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
Indonesia
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Polri baru saja menggelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara. Mendiktiristek, Brian Yulianto, mengapresiasi langkah Polri untuk menciptakan generasi cerdas.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Polri kini sudah memiliki 672 SPPG. Namun, SPPG Polri yang paling banyak berada di Jawa Tengah.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Indonesia
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Ahli Gizi mengatakan, bahwa SPPG Polri bisa menjadi role model dalam program MBG.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Bagikan