Tukang Bakso Culik dan Setubuhi Anak Berkebutuhan Khusus

Konferensi pers kasus penculikan dan pelecehan seksual terhadap anak berkebutuhan khsusu (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Anak berkebutuhan khusus berinisil A (16) yang ramai dibicarakan di sosial media setelah hilang sejak September 2020 lalu, kini sudah bisa ditemukan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Bocah itu diduga menjadi korban penculikan oleh orang tidak dikenal di Jalan Kebon Kosong RT011/03, Pasar Nangka, Kemayoran, Jakarta Pusat pada (8/9) kemarin.
Baca Juga:
PT Kimia Farma Pecat Karyawannya Setelah Dugaan Pelecehan di Bandara Soetta
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya sudah bisa menemukan korban bersama seorang pelaku yang diduga sebagai penculik.
"Pelaku sudah kami tangkap. Sekarang ada di Polda Metro Jaya," kata Yusri Senin (5/10).
Korban ternyata diculik oleh seorang tukang Bakso berinisial PBA (39) ketika berada di Danau Sunter, Jakarta Utara pada (8/9) kemarin.
Korban awalnya diiming-imingin bekerja sebagai pembantu jualan bakso. Di Danau Sunter, korban seorang diri dan dihampiri oleh tersangka. Ketika itu, PBA baru pulang berdagang bakso dan mengajak korban ke kosan.
"Pelaku sebelum mengajak korban, memberikan uang terlebih dahulu sebesar Rp, 50.000 kepada korban, akhirnya korban mengikuti ajakan pelaku ke kosan," kata Yusri.
Setibanya di kosan, korban di suruh masuk ke dalam dan diminta menunggu sampai ia selesai beberes dagangannya.

Setelah itu, korban diajak ngobrol terlebih dahulu oleh pelaku dan pada akhirnya tersangka memaksa buka pakaian korban.
Setelah setengah jam menyetubuhi korban, pelaku kemudian berbaring sebentar. Karena masih kurang puas, akhirnya tersangka kembali menyetubuhi korban hingga totalnya menjadi 2 kali.
"Keesokan harinya sebelum Terlapor berangkat berdagang bakso sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku menasihati korban agar tetap berada dikosan dan tidak boleh pergi kemana-mana sampai ia pulang dari berdagang bakso," terangnya.
Pelaku mengunci pintu kosannya dari luar dengan maksud agar korban tidak pergi kemana-mana. Mengingat korban memiliki keterbelakangan mental dan bisa pergi ke mana saja.
"Korban mengurung korban di kosan selama 2 hari. Di sana pelaku menyetubuhi korban juga," terang dia.
Dari Jakarta, lanjut Yusri pelaku akhirnya membawa korban ke Jombang, Jawa Timur untuk berdagang bakso. Korban sempat bertanya kenapa pindah, pelaku dengan santai di Jakarta sedang sepi pembeli.
"Tersangka kemudian mengajak korban pergi ke Jombang untuk berdagang dengan alasan kondisi di Jakarta sedang sepi dan mengatakan kepada korban apabila nanti sudah dapat uang yang banyak baru korban akan diantar kembali ke rumah korban di Jakarta," ucap dia.
Baca Juga:
Polisi Belum Simpulkan Adanya Unsur Kesengajaan di Kebakaran Gedung Kejagung
Pelaku sudah membawa kabur korban selama 23 hari paska hilangnya korban dari rumah. Selama pelariannya itu, total pecabulan yang dilakukan oleh pelaku sebanyak 14 kali.
"Selama perjalanan menuju Jombang, Terlapor dan korban sempat menyewa kost dan berjualan bakso di daerah Boyolali selama 2 hari," tutur dia. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen

Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
