Trump Tidak akan Larang TikTok di AS Jika Hal Ini Terjadi


Trump ingin perusahaan AS membeli TikTok. (Foto: Ars Technica)
BEBERAPA hari lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan melarang TikTok di negaranya tersebut. Alasannya, TikTok menjadi ancaman keamanan negara karena dapat membagikan data penggunanya kepada pemerintah Tiongkok. Sebelumnya, ia mengumukan akan memblokir TikTok pada 2 Agustus. Kabar terbaru menyatakan bahwa Trump akan memblokir TikTok pada 15 September.
Mengutip The Verge, Trump mengklaim bahwa TikTok akan gulung tikar di AS pada 15 September jika perusahaan unduknya di Cina, ByteDance, tidak menjualnya dan memberi banyak uang kepada Departemen Keuangan AS. Pernyataan ini juga diiringi dengan rumor bahwa Microsoft telah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.
Baca juga:

Kabar ini disampaikan langsung oleh Trump di Gedung Putih pada Senin (3/8) dan menguraikan bagaimana ia percaya Microsoft atau perusahaan lain yang “besar, aman, dan sangat Amerika” harus membeli TikTok. Trump berpendapat bahwa AS harus membeli perusahaan dari ByteDance dan bukan hanya beropasi di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
“Membeli 30 persen saham adalah hal yang rumit,” ujar Trump.
Trump menegaskan bahwa kesepakatan yang terjadi, AS harus mendapatkan bagian dari penjualan TikTok dan masuk ke kas Departemen Keuangan AS. Ia tidak menjelaskan apa maksud dari pernyataannya ini, tetapi ia membandingkan hubungan antara pemerintah AS dan perusahaan antara pemilik dan penyewa.
Baca juga:

“Saat ini mereka tidak memiliki hak apapun kecuali kita memberikannya kepada mereka. Jadi jika kita akan memberi mereka hak, maka bagiannya juga harus masuk ke negara ini,” kata Trump.
“Itu sedikit seperti (hubungan) pemiliki-penyewa. Tanpa sewa, penyewa tidak memiliki apa-apa,” lanjutnya.
Trump menyebut bahwa TikTok akan ditutup pada 15 September kecuali Microsoft atau perusahaan lain membelinya dan membuat kesepakatan yang tepat, sehingga Departemen Keuangan AS mendapatkan banyak uang.
Pemerintah Trump telah melarang TikTok dengan alasan potensi ancaman keamanan nasional atau untuk menghukum Tiongkok karena COVID-19. TikTok sendiri mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada basis pengguna AS yang besar.
“TikTok akan ada di sini selama bertahun-tahun mendatang,” kata Josh Gartner, juru bicara perusahaan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum

TikTok Akuisisi Tokopedia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Marketplace

Lirik Lagu 'Stacks from All Sides' SKAI ISYOURGOD, Jadi Tren Populer Sushi Don't Lie di FYP TikTok

Lirik Lagu Mejikuhibiniu – Tenxi, Naykilla & Jemsii Viral di TikTok: Auto Anti Galau!
