Trump Terus Menangi Pemilihan Awal Capres dari Partai Republik


Mantan Presiden AS Donald Trump (tengah) di Pengadilan Kejahatan Manhataan di New York, Amerika Serikat pada Selasa (4/4/2023). (ANTARA/Xinhua)
MerahPutih.com - Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2024 akan menjadi pemilihan presiden ke-60. Pemilu akan berlangsung pada 5 November 2024. Biasanya Pemilu Amerika ini adalah pertarungan Partai Republik dan Partai Demokrat sangat mendominasi.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (24/2) malam waktu setempat kembali meraih kemenangan melawan calon presiden Partai Republik Nikki Haley, kali ini di negara bagian asal mantan gubernur tersebut, Carolina Selatan.
Baca Juga:
Trump Ungguli Biden dalam Survei Pemilu AS 2024
Hasil pemilihan awal calon presiden (capres) dari Partai Republik menyatakan kemenangan Trump, tidak lama setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat.
"Ini terjadi sedikit lebih cepat dari yang kami perkirakan, kemenangan yang lebih besar dari yang kami perkirakan. Saya belum pernah melihat Partai Republik begitu bersatu seperti sekarang ini,” kata mantan presiden AS tersebut. "Anda bisa merayakannya sekitar 15 menit, tetapi setelah itu kita harus kembali bekerja," ujarnya.
Meskipun kalah empat kali berturut-turut dari mantan pimpinannya, Haley juga kalah di negara bagian Iowa, New Hampshire dan Nevada. Mantan gubernur Carolina Selatan dan duta besar PBB di bawah pemerintahan Trump tersebut mengatakan, dia akan terus berkampanye.
"Saya tidak akan kemana-mana. Pada Minggu, saya masih akan mengikuti pencalonan sebagai presiden. Saya berkampanye setiap hari hingga orang terakhir menggunakan hak pilihnya,” kata Haley.
Haley telah menyatakan dia akan langsung menuju ke negara bagian Michigan untuk pemilihan awal pada 27 Februari, kemudian mengikuti kontes Super Tuesday pada 5 Maret, saat sebagian besar negara bagian mengadakan pemilihan pendahuluan dan pertemuan konvensi pencalonan. Dalam 10 hari setelah Carolina Selatan, 21 negara bagian dan teritori lainnya akan melakukan pemungutan suara.
"Masyarakat punya hak agar suaranya didengar. Dan mereka berhak mendapatkan pilihan nyata, bukan pemilu ala Soviet yang hanya punya satu kandidat, dan dia mendapat 99 persen suara," katanya.
Meski kalah, Haley akan terus mengumpulkan delegasi yang penting untuk memenangkan nominasi capres. Meskipun Trump dianggap sebagai kandidat terdepan, kedua kandidat masih jauh dari target 1.215 jumlah delegasi yang dibutuhkan untuk meraih nominasi capres dari Partai Republik.
Para delegasi akan meresmikan pencalonan tersebut pada Konvensi Nasional Partai Republik yang dimulai pada 15 Juli di Milwaukee, Wisconsin.
Tampaknya, sudah hampir pasti bahwa Partai Republik akan menominasikan mantan Presiden Trump sebagai kandidatnya. Trump kemungkinan akan kembali berhadapan dengan Biden, petahana dari Partai Demokrat. (*)
Baca Juga:
Donald Trump Jadi Nama Situs Jual-Beli Sepatu Sneakers Rp 6 Jutaan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Hadiri Pengadilan, Ditahan tanpa Jaminan dan Hadapi Hukuman Mati

Ratusan Ribu WNI di AS Belum Lapor Diri, Dubes Indroyono Ingatkan Program Deportasi Trump

KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

Utah Siapkan Dakwaan Hukuman Mati untuk Remaja 22 Tahun Penembak Charlie Kirk

Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump
