Transaksi Valas Naik Hingga 40 Persen Jelang KTT G20
Pedagang valas di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Timur Minggu, (23/8) (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Transaksi penukaran valuta asing (Valas) naik cukup tinggi menjelang puncak KTT G20 pada tengah November di Bali.
Kenaikan ini sejalan dengan semakin banyaknya kedatangan utusan dan wisatawan ke pulau dewata. Sejauh ini penukaran valas terbesar mencakup Dollar Amerika, EURO, Yen Jepang, Dollar Australia, Dollar Singapore dan Ringgit Malaysia.
Baca Juga:
Partisipan Forum Agama G20 Bakal Lihat Keragaman Budaya Indonesia
“Peningkatan transaksi penukaran Valas sudah mencapai sekitar 40%, di berbagai gerai money changer.Transaksi pembayaran nontunai dengan QRIS dan digital payment lainnya seperti kartu kredit juga naik,” ujar Ketua BPD Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Bali Ayu Astuti Dhama, Kamis (3/11).
Peningkatan transaksi valas lewat gerai fisik memang masih banyak digunakan para wisatawan karena masih adanya sejumlah kendala.
Diantaranya, pembayaran dengan menggunakan QRIS atau QR code masih terbatas kepada penduduk Indonesia sebab membutuhkan data kependudukan. Penggunaan pembayaran dengan QRIS secara lintas batas baru bisa dilakukan dengan Thailand.
Baca Juga:
Pemkot Surabaya Bakal Terima Puluhan Bus Listrik Usai KTT G20
Selama penyelenggaraan KTT, Bank Indonesia (BI) memastikan ketersediaan uang baik valas maupun rupiah. Ketersediaan uang di semua Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga dipastikan aman.
Data BI menunjukkan, sebelum pandemi peredaran uang di Bali sekitar Rp 18 – 20 triliun setiap tahunnya.
“Saat ini ketersediaan uang berada pada kisaran Rp 12-14 triliun per tahun. Kami siapkan cadangan hingga Rp 5 triliun setiap tahunnya,” ujar Kepala Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho.
Perbankan juga mendukung kelancaraan penyelenggaraan KTT G20 dengan menyiapkan sejumlah ATM di tempat strategis. Bank Mandiri misalnya telah menyiapkan dua gerai penukaran uang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN