Toxic Positivity Bukan Suatu Hal yang Positif

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 13 Desember 2022
Toxic Positivity Bukan Suatu Hal yang Positif

Menyangkal emosi kita untuk terus berpikir positif. (Unsplash/Diego San)

Ukuran:
14
Font:
Audio:


“YUK bisa yuk”. Sebuah kalimat yang sering diucapkan oleh banyak orang ketika dirinya sebenarnya sudah lelah dan tidak memumpuni untuk melakukan suatu pekerjaan. Namun mereka memaksakan dirinya dan berpikir positif bahwa dirinya bisa. Hal ini disebut dengan Toxic Positivity.

Dikutip dari Psychology Today, Toxic Positivity bukan suatu istilah klinis namun sudah menjadi bagian dari kosakata kolektif dan sedang trendi di kalangan anak muda saat ini. Toxic Positivity merupakan suatu tindakan untuk menghindari, menekan, atau menolak emosi dan pengalaman negatif. Hal ini berupa penangkalan emosi diri kita sendiri atau orang lain menyangkal emosi kita untuk terus berpikir positif.

Baca Juga:

Kamu Pihak 'Toxic' Dalam Hubungan? Coba Deh Lakukan Ini

mental
Hal ini hanya penghindaran dan penyangkalan emosional yang bagus. (freepik/cookie_studio)


Nyatanya meskipun namanya positif, namun toxic positivity sama sekali bukan hal yang positif. Hal ini hanya penghindaran dan penyangkalan emosional yang bagus. Sedangkan kepositifan otentik merupakan kemampuan untuk menemukan makna, tujuan, kegembiraan, hiburan, inspirasi, rasa terima kasih, kepuasan, minat, kekaguman, cinta, dan harapan sambil berkomitmen pada realitas kehidupan yang baik, buruk, dan mengerikan.

Sebaliknya, adapun suatu kepositifan otentik. Suatu tindakan yang bukan merupakan sebuah penghindaran, penyangkalan, dan kenaifan seperti “Semuanya baik-baik saja”. Namun lebih seperti “Semuanya tidak baik-baik saja. Segalanya sulit sekarang. Meskipun demikian, aku dapat memilih bagaimana aku memikirkan situasi ini dan menanggapinya”. Tentunya hal ini lebih menunjukkan keberanian dan tanggung jawab diri di kondisi yang sedang tidak baik-baik saja.

Psikiater bernama Viktor Frankl menyatakan, ”Hasrat manusiawi kita yang terdalam menemukan makna dalam hidup, dan apabila kita menemukan makna, kita bisa bertahan dalam segala hal”.

Baginya makna berasal dari tiga sumber, yaitu kerja yang memiliki tujuan, mencintai sesuatu atau seseorang sepenuhnya, dan menemukan keberanian dalam menghadapi kesulitan serta kebahagiaan.

Baca Juga:

Toxic Masculinity, Ketika Laki-Laki Dituntut harus Memiliki Maskulinitas

mental
Kamu bisa memilih bagaimana kamu bertindak dan bersikap, apapun keadaannya. (Pixabay/sweetlouise)

Dari hal ini, kamu bisa memilih bagaimana kamu bertindak dan bersikap, apapun keadaannya. Bahkan ketika berada di situasi yang terburuk, kamu masih bisa untuk memilih pandangan yang menurutmu tepat. Seperti memilih keputusasaan, pesimisme, ketidakberdayaan, dan sebagainya.

Frankl menyebut hal ini dengan optimisme tragis yang didefinisikan sebagai suatu optimisme dalam menghadapi tragedi. Biasanya mengingat potensi manusia dalam kondisi terbaiknya selalu memungkina untuk mengubah penderitaan menjadi sebuah pencapaian.

Tentunya bila dibandingkan, kepositifan otentik itu penting dalam hidup. Ketika mengalami sesuatu yang sulit, ingatkan diri bahwa kamu tidak dapat memilih keadaan eksternal, namun selalu bisa untuk bersikap dan menanggapi suatu hal. (yos)

Baca Juga:

4 Tanda Seseorang Terjebak dalam Hubungan Toxic

#Kesehatan Mental #Kesehatan #Lipsus Desember Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan