Tolak Masuknya Ratusan Simpatisan ISIS, Pemerintah Dianggap Masih Waras

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 11 Februari 2020
Tolak Masuknya Ratusan Simpatisan ISIS, Pemerintah Dianggap Masih Waras

M AS Hikam. (Foto: president.ac.id)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat politik Muhammad AS Hikam menilai keputusan pemerintah Indonesia yang mmenyatakan tidak akan memulangkan eks ISIS dari Suriah adalah keputusan yang tepat. Menurut Hikam, langkah tersebut membuktikan bahwa pemerintah masih waras.

“Pemerintah tidak akan lakulan pemulangan terhadap para eks kombatan ISIS asal Indonesia. Keputusan yang waras dan tepat,” kata Hikam, Selas (11/2).

Baca Juga:

Polri Sebut Rencana Pemulangan Ratusan Eks Kombatan ISIS Belum Pasti

Hikam juga menilai wacana pemulangan eks ISIS asal Indonesia sangat tidak tepat dan perlu ditolak. Alasan penolakan pemulangan eks ISIS asal Indonesia itu karena memandang faktor ancaman terhadap keamanan nasional.

“Pengabaiannya terhadap dimensi kamnas dan keselamatan publik Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, mantan pengikut ISIS Febri Ramdani mengatakan, sebagai salah seorang yang sempat ingin bergabung dengan ISIS, bahkan sudah sampai di Suriah, Febri menilai pemerintah lebih mengerti menilai kategori atau level radikal dari WNI eks organisasi teroris tersebut, kelayakan, serta dampaknya dari kebijakan pemulangan.

"Mungkin ditemukan solusi terbaik, agar semua masyarakat semua orang bisa merasakan dampak positif dari kebijakan pemerintah," katanya.

Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/2). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/2). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak memulangkan WNI yang terlibat jaringan terorisme di luar negeri, termasuk jaringan ISIS.

Mahfud menjelaskan, keputusan tersebut karena pemerintah ingin memberi rasa aman kepada 267 juta rakyat Indonesia di tanah air dari ancaman tindak terorisme.

Baca Juga:

Bakar Paspor, Ratusan Kombatan ISIS Dianggap Bukan Lagi Tanggung Jawab Negara

Berdasarkan data yang dikemukakan Mahfud, terdapat 689 WNI yang merupakan teroris lintas batas atau foreign terrorist fighter (FTF).

"Karena kalau teroris FTF ini pulang itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta itu merasa tidak aman," kata dia, usai rapat dengan Presiden Joko Widodo.

Namun, kata Mahfud, jika terdapat anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun yang termasuk teroris lintas batas itu, pemerintah akan mempertimbangkan untuk memulangkannya.

"Dipertimbangkan setiap kasus. Apakah anak itu di sana ada orang tuanya atau tidak," ujar dia. (Knu)

Baca Juga:

Wali Kota Solo Ragukan WNI Kombatan ISIS Bisa Terima Ideologi Pancasila

#ISIS #Muhammad AS Hikam
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Pria bernama Muammar (18) yang ditangkap saat membeli air galon isi ulang, diduga aktif menyebarkan propaganda dan ajakan aksi teror melalui media sosial.
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Dunia
Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
Kepolisian Las Vegas menegaskan ledakan Tesla Cybertruck di dekat Trump International Hotel tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Januari 2025
Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
Indonesia
Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus
Pelaku ditangkap di berbagai wilayah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 06 September 2024
Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus
Indonesia
2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak
Kedua terduga teroris yang ditangkap tersebut merupakan pendukung Daulah Islamiyah atau yang dikenal dengan ISIS.
Wisnu Cipto - Rabu, 07 Agustus 2024
2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak
Indonesia
Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar
Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta Barat (Jakbar).
Wisnu Cipto - Rabu, 07 Agustus 2024
Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar
Indonesia
Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos
"Menggunakan salah satu aplikasi media sosial, berbaiat kepada amir (pemimpin) Daulah Islamiyah ISIS,” kata Jubir Densus 88 Kombes Aswin Siregar
Wisnu Cipto - Senin, 05 Agustus 2024
Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos
Indonesia
Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak
Tabungan berasal dari uang jajan yang diberikan orang tuanya dan dikumpulkan HOK untuk membeli bahan peledak.
Wisnu Cipto - Minggu, 04 Agustus 2024
Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak
Indonesia
Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan
Pemerintah turut berdukacita terhadap serangan teror tersebut dan mendoakan yang terbaik untuk korban.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 25 Maret 2024
Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan
Dunia
Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri Sebelum Ditangkap Intelijen Turki
Al-Quraishi tewas bunuh diri dengan meledakkan bom rompi, setelah mengetahui bahwa dia akan ditangkap.
Zulfikar Sy - Selasa, 02 Mei 2023
Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri Sebelum Ditangkap Intelijen Turki
Bagikan