Toko Perhiasan Pandora hanya akan Menjual Berlian Buatan Lab


Pandora, toko perhiasan terbesar di dunia (Foto: unsplash/Andreas Dress)
PANDORA menjadi salah salah satu toko perhiasan terbesar di dunia yang memproduksi beragam aksesori mewah. Brand ternama ini mengumumkan mereka tidak lagi menggunakan berlian yang ditambang dalam karya produknya, dan mulai sekarang hanya akan menggunakan berlian yang dikembangkan di laboratorium. Alasan Pandora mengambil keputusan tersebut karena semakin banyak konsumen yang memprioritaskan faktor etika dan ingin mencerminkan gelombang perubahan dalam industri perhiasan.
Kepala eksklusif Pandora Alexander Lacik mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 4 Mei 2021, bahwa berlian harus terjangkau dan berkelanjutan. Dilansir dari laman CNN, berlian ini ditekankan memiliki karakteristik optik, kimia, termal, dan fisik yang sama. Koleksi ini disebut Pandora Brilliance yang akan dirilis di Inggris dan akan segera diluncurkan secara global tahun depan. Koleksi pertamanya itu meliputi kalung, cincin, dan jenis perhiasan lainnya.
Baca juga:
Melansir Freethink, berlian adalah atom karbon yang dipakasa menjadi struktur kristal oleh tekanan panas. Ini membutuhkan waktu miliaran tahun dan hanya terjadi sekitar 100 mill di bawah permukaan bumi, yang berarti semua berlian harus ditambang.

Label asal Denmark ini kemudian membuat berlian dengan alternatif lain, yakni dibuat di laboratorium. Proses pembuatannya juga tidak memakan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu kurang dari sebulan untuk menghasilkan berlian baru. Teknologi yang akan digunakan disebut Chemical Vapor Deposition, dan ini melibatkan penempatan sepotong berlian buatan laboratorium di ruang hampa dan kemudian menumbuhkannya menjadi berlian baru menggunakan panas dan plasma.
Proses CVD Pandora disertifikasi bebas karbon, dengan lebih dari 60% energinya berasal dari sumber renewable. Pada tahun 2022, Pandora mengharapkan berlian yang dibuat di laboratorium dibuat menggunakan 100% energi terbaru.
Baca juga:
"Kami ingin menjadi bisnis rendah karbon," kata CEO Pandora Alexander Lacik kepada BBC News. "Saya memiliki empat anak. Saya akan meninggalkan Bumi ini suatu hari nanti. Saya berharap saya dapat meninggalkannya dalam bentuk yang lebih baik daripada yang mungkin telah kita ciptakan dalam 50 tahun terakhir ini."

Berlian yang dikembangkan di laboratorium dapat dibentuk agar identik dengan yang diambil dari hasil bumi. Harga yang ditawarkan juga lebih murah, maka tak heran jika permintaan dari konsumen pun terus meningkat. Faktanya, menurut Pandora, pasar berlian yang dikembangkan di laboratorium sekarang tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat daripada pasar berlian secara keseluruhan.
Namun, sebagai pengecer pasar besar, Pandora hanya menggunakan sekitar 50.000 keping berlian tahun lalu dari total 85 juta yang dibuat, jadi ini akan hal yang menarik untuk melihat apakah ada perusahaan perhiasan besar lainnya yang akan mengikuti jejak berani Pandora. (Ans)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bukan Sekadar Mewah, ini Makna Cincin Tunangan Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez

Berlian dan Waktu: Eksplorasi Narasi Alam lewat Pameran Interaktif di Jakarta
Harga Perhiasan Emas Kian Naik Jelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Jakarta

Intip Koleksi Perhiasan Terbaru ILY Gold x The Palace Jeweler
The Palace Jeweler Kini Hadir di AEON Mall BSD City
Mizora Gelar Kontes Desain Perhiasan, Ada Hadiah Puluhan Jutaan Rupiah
Snoop Dogg Rilis 'Lovevhild', Koleksi Perhiasan Mewah Hasil Kolaborasi dengan Metal Alchemist

Kamila Andini Luncurkan Film tentang 'Jewerly' untuk Koleksi Baru Frank & Co.
