Tips Diet dengan Cara Defisit Kalori


Perhatikan makanan dan jumlah porsinya. (Foto: Unsplash/Brooke Lark)
YANG lagi diet, mari merapat! Ini informasi penting tentang rahasia diet sukses. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan defisit kalori atau menurunkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jenis ini dianjurkan oleh ahli gizi karena menerapkan pola makan berimbang.
Health Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Dewi Virdianti, mengatakan bahwa jenis diet ini merupakan pengaturan pola makan dengan lebih sedikit mengonsumsi jumlah kalori dibandingkan dengan aktivitas fisik yang memerlukan banyak energi.
"Misalnya kebutuhan kalorinya sehari-hari untuk orang normal yaitu di 2.000 kalori satu hari, nah kalau kita mau menurunkan berat badan, artinya kita harus kurangi asupan kalorinya, jadi (dikurangi) sekitar 500 kalori per hari," ujar Dewi, dilansir ANTARA, Selasa (13/9).
Baca juga:

Meski begitu, Dewi menekankan bahwa metode diet ini mewajibkan kita untuk tetap memperhatikan jenis makanan dan porsinya. Makanan yang dikonsumsi pun harus mencakup protein, sayur-sayuran, buah-buahan, serta membatasi konsumsi makanan cepat saji. Ada beberapa makanan sehat dan bikin kenyang yang bisa kamu konsumsi, seperti oatmeal, ubi, kentang, talas, dan singkong.
Jadwal makan sehari-hari juga wajib diperhatikan. Dalam hal ini, bukan berarti orang diet tidak butuh sarapan, tidak makan malam, dan tidak makan siang. Diet defisit kalori tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dari perubahan perilaku.
Baca juga:

"Tentu harus diikuti dengan keseimbangan atau pola aktivitas kita. Jadi kalau kegiatan sehari-hari kita hanya kebanyakan duduk atau rebahan, maka asupan kalorinya juga harus dikurangi. Tapi kalau aktivitasnya banyak, kita rajin olahraga, maka asupan kalorinya bisa 2.000 atau bahkan bisa lebih," kata Dewi.
Diet yang tidak tepat dapat menyebabkan risiko komplikasi, malnutrisi hingga berat badan kembali meningkat setelah program diet selesai. Sebab, ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan memintanya lebih banyak.
Malnutrisi merupakan kelainan asupan nutrisi atau ketidakseimbangan, baik kelebihan nutrisi yang menyebabkan obesitas atau kekurangan nutrisi yang berisiko munculnya penyakit lain.
Saat malnutrisi terjadi, tubuh akan lebih mudah pegal-pegal, lemas, gangguan sistem imun dan pembentukan hormon karena kekurangan protein. Otot terasa keram akibat kekurangan kalsium, bahkan pingsan karena kehabisan energi.
Idealnya, untuk menurunkan berat badan dibutuhkan sekira 1.200-1.500 kalori per hari. Namun, jumlah ini bakal berbeda pada setiap orang dan harus menyesuaikan dengan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) masing-masing. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!

Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti

Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh

10 Buah Terbaik untuk Memulai Diet, Lengkap dengan Kandungan dan Manfaatnya

Alpukat vs Apel: Mana yang Lebih Bagus untuk Diet?

Apel vs Melon: Mana yang Lebih Baik untuk Diet?

Diet Rendah Gula: Tips Mudah untuk Mengontrol Asupan

Diet Mediterania Bantu Turunkan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Diet Cukup Makan Teratur Tiga Kali Sehari
