Aturan Memasak Saat Sedang Diet


Pintarlah memilih bumbu masakan saat diet (Foto: Pexels/Ela Haney)
SAAT menjalankan program diet ada daftar makanan yang boleh dikonsumsi dan dihindari. Paling sering, jenis program diet mengharuskan seseorang mengurangi asupan karbohidrat dan lebih banyak mengonsumsi protein. Pun protein yang diasup tidak boleh tinggi lemak.
Porsi makanan juga harus dikurangi. Jika biasanya makan dalam jumlah porsi banyak, saat diet porsi makanan biasanya lebih sedikit tapi sering. Menu camilan juga diganti dengan buah-buahan atau camilan yang mengandung gandum.
Terlepas dari hal ini, sebenarnya percuma jika kamu patuh dengan daftar makanan diet kamu tapi masih salah dalam mengolah makanan. Ya, benar sekali, bisa jadi masakan kamu yang menyebabkan tubuh kamu gemuk.
karena itu kamu harus pintar-pintar memilah bumbu masakan saat menjalankan diet. Nah, Go Dok memiliki beberapa panduan agar masakan kamu dapat mendukung program diet yang tengah kamu jalani.
1. Garam secukupnya

Makanan kurang garam akan terasa hambar. Namun kelebihan garam juga membuat makanan terlalu asin. Bahkan memberikan garam berlebih pada makanan dapat meningkatkan bobot tubuh.
Penelitian yang dilakukan University of California garam berlebihan dapat meningkatkan retensi air dalam tubuh. Makanan yang terlalu asin akan memaksa kamu mengonsumsi air berlebihan, sehingga retensi air dalam tubuh meningkat dan bisa menambah bobot tubuh secara tidak langsung. Selain itu makanan yang terlalu asin juga buruk untuk kesehatan jantung.
2. Tanpa MSG
Monosodium Glutamate atau biasa dikenal masyarakat Indonesia sebagai micin, memang sulit dihindari. Makanan apapun dengan tambahan bumbu micin akan terasa gurih, sedap dan lezat.
Micin bukan tidak sehat, tapi pemakaiannya saja yang harus dibatasi. Akan tetapi bagi kamu yang diet sangat pantang menambahkan micin pada bumbu masakan. Sebuah studi dari Tiongkok mengungkapkan MSG dapat meningkatkan risiko obesitas hingga 3 kali lipat. Ditambah, MSG dapat meningkatkan risiko asma, tekanan darah tinggi dan masalah pencernaan.
3. Kurangi gula

Jangan terlalu banyak menambahkan gula pada masakan. Gula meningkatkan jumlah kalori yang kamu asup. Hasilnya tentu saja menambah bobot badan hingga menyebabkan obesitas. Terlebih lagi gula dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Sebagai pengganti gula, kamu bisa mengonsumsi buah-buahan yang merupakan sumber gula alami.
4. Kurangin produk tinggi lemak

Produk tinggi lemak meliputi mentega, minyak sawit, dan krim. Tentu saja produk tersebut harus kamu hindari. Lemak yang tinggi ialah musuh utama siapapun yang menjalani program diet.
5. Lupakan soda
Menurut hasil penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition , HFCS (sirup jagung fruktosa tinggi) yang terkandung dalam soda ternyata dapat memicu sindrom metabolik serta meningkatkan risiko obesitas.
6. Ganti karbohidrat

Orang Indonesia punya karbohidrat wajib yang dikonsumsi, tidak lain ialah nasi. Sebenarnya nasi mengandung gula yang tinggi jadi sudah pasti akan menggagalkan program diet kamu. Ganti nasi dengan karbohidrat kompleks seperti gandum dan nasi merah.
Selamat memasak ya Sahabat Merah Putih! (ikh)
Baca juga: Makanan dan Minuman Ini Nyatanya Bikin Gagal Diet
Bagikan
Berita Terkait
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!

Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti

Diet Kurangi Makan Bisa Berdampak Buruk terhadap Metabolisme Tubuh

10 Buah Terbaik untuk Memulai Diet, Lengkap dengan Kandungan dan Manfaatnya

Alpukat vs Apel: Mana yang Lebih Bagus untuk Diet?

Apel vs Melon: Mana yang Lebih Baik untuk Diet?

Diet Rendah Gula: Tips Mudah untuk Mengontrol Asupan

Diet Mediterania Bantu Turunkan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Diet Cukup Makan Teratur Tiga Kali Sehari
