Tips Ampuh Gaet Investor Bagi Startup Pemula


Kenali tips menggaet investor. (Foto: pixabay/mohamed_hassan)
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan beberapa tips bagi startup pemula atau early stage untuk mendapatkan investor baru.
Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Samuel Abrijani Pangarepan. Menurutnya, para startup pemula harus melakukan beberapa langkah yang tepat.
Baca Juga:
"Kami banyak melihat kesalahan yang sering dilakukan oleh founders di tahap early-stage startup adalah fokus pada penggalangan dana, namun lupa dengan pembenahan dan penguatan produknya," Ujar Samuel, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Menurut Samuel, perusahaan rintisan atau startup biasanya memulai pembiayaan secara bootsrapping. Bootsrapping artinya memulai bisnis dengan modal seadanya dari kantong sendiri, serta mengandalkan perputaran pendapatan untuk mengembangkan usaha.
Saat startup telah mencapai tahapan product-market fit dengan indikator pertumbuhan jumlah pengguna serta transaksi penjualan, mereka bisa mulai mempersiapkan diri mengembangkan bisnis lebih luas, serta mencari investor.
Samuel melihat faktor kegagalan dalam mendapatkan investor yakni masalah produk. Para investor perlu yakin bahwa bisnis serta produk tersebut sudah siap dikembangkan.
Samuel menjelaskan pendiri startup harus memahami tentang valuasi perusahaanya. Hal tersebut dapat dilihat dari manajemen, rekam jejak usaha yang tertuju, besaran risiko, dan besaran pasar.
Kemudian, Startup yang mempunyai traksi yang baik akan menarik investor. Dalam hal ini, traksi diartikan sebagai sumber daya tambahan yang dapat mendorong bisnis.
Traksi bisa disebut positif di saat pertumbuhan bagus, brand melekat kuat, serta SDM mampu mengakomodasi kebutuhan pelanggan meski startup belum menghasilkan keuntungan. Para investor menjadikan traksi sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi apakah sebuah strartup memiliki potensi berkembang atau tidak.
Baca Juga:
Selain itu, para investor pun akan melihat kematangan visi dan misi perusahaan. Karena itulah startup harus dapat menyusun strategi dengan matang, spesifik dan terukur. Strategi yang dimiliki juga harus memiliki jangka pendek dan jangka panjang.
.

Biasanya, sebelum melakukan pertemuan, para investor akan melakukan riset terlebih dahulu tentang startup yang mengajak bekerjasama, begitu juga sebaliknya. Startup pun biasanya meriset calon investor.
Dalam memilih investor sebaiknya jangan asal 'punya uang', melainkan pilih yang sama-sama menginginkan kerja yang positif dan percaya pada startup. Untuk mencari investor yang potensial, para startup harus memperbanyak wawasan dan informasi. Caranya, bisa dengan berdiskusi maupun membangun relasi.
Bagi startup yang ingin mengembangkan perusahaannya, Kominfo mempunyai sebuah program Startup Studio Indonesia. Adapun tujuan dari program tersebut yakni memberikan berupa pelatihan dan bimbingan dari mentor dan praktisi startup dari berbagai bidang. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Startup AI DeepSeek Dituding Bantu Militer China dan Gunakan Perusahaan Cangkang Asia Tenggara

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
