Tiongkok Blokir Siaran Daring Drama Bertema Gay


Chen Qiuyan (21) dengan bendera LGBT melakukan aksi demo dan menggugat sebuah buku. (Screenshot CNN)
MerahPutih Dunia - Pemerintah Tiongkok bersikap tegas terhadap kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Sebuah tayangan drama di TV bertema LGBT dihapus.
AFP seperti dilaporkan Antara, menyebut serial drama berjudul Addiction yang berkisah tentang hubungan asmara dua remaja pria itu tidak dapat ditayangkan di aplikasi video pada telepon pintar Xiaomi.
Serial drama yang terdiri dari 15 episode dan mulai tayang akhir Januari dan telah ditayangkan 12 episode tidak lagi dapat ditonton dari sejumlah situs seperti, w.qq.com dan iqiyi.com pada Senin menurut "Global Times", yang dekat dengan People's Daily, corong Partai Komunis.
"Tidak ada alasan. Itu hasil dari lingkungan lebih luas," kata penulis dan produser serial yang menggunakan nama samaran Chaijidan seperti dikutip ifeng.com pada Selasa (23/2) waktu setempat.
Pihak berwenang Komunis mempertahankan kontrol ketat terhadap penyiaran, media cetak dan daring, sementara membatasi akses ke situs-situs luar negeri dengan jaringan kendali besar yang dijuluki The Great Firewall of China.
Tiongkok hanya melegalkan homoseksualitas pada 1997, namun perilaku konservatif masih marak dan diskriminasi masih umum meski toleransi lebih besar di sejumlah kota besar.
Film dengan karakter homoseksual disetujui untuk tayang di bioskop tahun lalu, kata sutradara film yang menyebutnya sebagai sebuah langkah besar ke depan, namun hingga saat ini belum terlihat tayang di layar lebar.
Kantor Urusan Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi Beijing (State Administration of Press, Publication, Radio, Film and Television/SAPPRFT) yang berkuasa tidah pernah mengeluarkan daftar tentang apa yang dapat atau tidak dapat disinggung.
Namun gambaran negatif dari politik kontemporer seringkali dilarang, karena isinya mungkin dianggap "tidak sehat" secara moral dan menyatakan bahwa pihak berwenang percaya akan dapat menyebabkan kekacauan sosial.
Sementara tidak ada pengumuman resmi terkait pemblokiran serial "Addiction", Global Times menyebutkan para pengguna Internet Tiongkok berspekulasi bahwa tema homoseksual dan dialog seksual eksplisit kemungkinan menjadi penyebabnya.
Dalam jajak pendapat daring Komite bagi Kebaikan Pemuda dan Remaja Chengdu, organisasi sosial yang didukung oleh pemerintah, lebih dari 93 persen dari 200.000 responden tidak menyetujui penyingkiran drama tersebut.
"(Keputusan) SAPPRFT itu terlalu berlebihan. Apakah itu perlu? Itu sangat tidak populer," kata pengguna jejaring sosial Weibo, semacam Twitter di Tiongkok.
Pemblokiran konten itu merupakan yang terkini setelah drama dengan unsur transgender berjudul "Go Princess Go".
Produser eksekutifnya, Gan Wei, mengatakan para pembuatnya berinisiatif menghentikan sendiri tayangan setelah "mempertimbangkan saran dari beragam" menurut sejumlah laporan dari media Tiongkok.
Chaijidan mengatakan proses pengambilan gambar musim kedua serial "Addiction" tidak akan terpengaruh oleh larangan itu dan diperkirakan dimulai Mei.
Beberapa pengguna menyalahkan pelarangan tersebut pada pemasaran serial tersebut, yang menayangkan potongan adegan yang seharusnya dihapus, dan kedua nama karakter utama jika digabungkan akan membentuk kata "heroin".
"Ketika produser memilih jalur pemasaran yang demikian, mereka benar-benar bersiap jika drama tersebut disingkirkan," kata pengguna laman Weibo yang mengaku sebagai gay.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

Pride Month 2025 Sepi dari Ingar-Bingar Perusahaan Besar, Khawatir Trump Makin Keras terhadap LGBTQ

Pesta Seks Sesama Jenis Berkedok Ulang Tahun di Setiabudi Digerebek, Jejak Trauma Kelam Pelaku Terungkap!

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

Kristen Stewart Akhirnya Menikahi Pasangan Sesama Jenisnya, Resepsi Digelar Sederhana di Restoran yang Asri

2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi

Imam Gay Muhsin Hendricks Dibunuh, Komnas HAM Afrika Selatan Kutuk Keras

Polisi Buka Profesi 56 Peserta Pesta Seks Gay di Hotel Jaksel, Ada Guru Hingga Dokter

53 Laki-Laki yang Diciduk Saat Pesta Gay di Jaksel Dilepas, Ini Alasan Polisi
