Tiongkok Bakal Lanjutkan Pembangunan Depo Minyak di Batam


Ilustrasi Depo Minyak. (Foto: Pertamina).
MerahPutih.com - Perusahaan minyak dan gas asal Tiongkok, Sinopec Group, bakal merealisasikan pembangunan depo minyak senilai Rp12 triliun di Batam, Kepulauan Riau, yang sudah terhenti selama delapan tahun.
Pada 29 Juli 2020 disepakati nota kesepahaman antara Sinomart KTS Development LTD, anak perusahaan Sinopec dan PT Batam Sentralindo untuk melanjutkan rencana investasi proyek tersebut.
Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Suswijiono mengatakan, Pemerintah Indonesia untuk mengawal realisasi proyek depo minyak ini. Kemenko akan terus mengawal proses persiapan hingga pembangunan fisik sehingga dapat segera terlaksana.
Baca Juga:
Ketua DPD Minta Jangan 'Goreng' Kasus Penangkap Djoko Tjandra dengan Suksesi Kapolri
Keberadaan depo minyak ini akan memperkuat kedaulatan energi nasional, khususnya di tengah kondisi dunia yang masih "volatile" dan rentan akan krisis akibat dari pandemi COVID-19.
"Kesepakatan ini adalah kabar baik. Pemerintah Indonesia meminta dan mendukung Sinopec segera membangun proyek yang sudah direncanakan sejak lama ini," katanya.
Proyek Depo minyak berkapasitas 2,6 juta kiloliter ini sudah digagas pembangunannya sejak tahun 2012. Peletakan batu pertama proyek ini pun sudah dilakukan pada 10 Oktober 2012 di lahan seluas 75 hektare di kawasan industri Westpoint Maritime Industrial Park, Batam.
Proyek depo minyak di Batam ini rencananya akan menghabiskan biaya investasi sebesar 841 juta dolar As atau lebih dari Rp 12,19 triliun (asumsi kurs Rp 14.509 per dolar).
"Percepatan pembangunan proyek depo minyak akan menggerakkan aktivitas ekonomi di Batam dan sekitarnya. Ketersediaan lapangan kerja akan memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat," ujar Suswijiono.(ARR)
Baca Juga:
RUU Ciptaker Klaster Ketenagakerjaan Selesai Dibahas, Menaker: Segera Dibawa ke DPR
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga

Sepekan Terakhir, Modal Asing Rp 2,36 Triliun Bersih Masuk Indonesia Dorong Rupiah Menguat Tipis

Konsorsium LG Hengkang dari Indonesia, Prabowo Pede Nanti Ada Investor Lain

Dasco Sebut Investor Qatar Tertarik Masuk Danantara

Lawatan Baru Sampai Inggris, Prabowo Sukses Tarik Investasi Rp 294 Triliun

Prabowo Klaim Perusahaan Patungan China Setuju Investasi Rp 156 Miliar ke RI

Investor Rusia Mulai Bangun Resor Mewah Seluas 1,3 Hektare di IKN

Luhut Umumkan Investor Tiongkok Masuk Kaltara Bawa Duit USD 3,5-4 Miliar

Bahlil Klaim Tidak Ada Perlakuan Khusus untuk Investor Pulau Rempang
