Tingkat Inflasi Mulai Melemah


Petugas melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar rakyat di Kulon Progo. (ANTARA/HO-Dokumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Mei 2023 tercatat sebesar 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
“PascaLebaran 2023, tingkat inflasi mulai melemah, bahkan merupakan yang terendah sejak Januari 2023,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2023 di Jakarta, Senin (5/6).
Baca Juga:
Airlangga Apresiasi Sinergi TPIP-TPID Kendalikan Inflasi Ramadan dan Idul Fitri 2023
Laju inflasi mulai mengalami penurunan pada Mei 2023 usai Lebaran atau Idul Fitri 2023 yang jatuh pada 22 April 2023. Pendorong utama penurunan tingkat inflasi pada Mei 2023 adalah kelompok transportasi serta pakaian dan alas kaki yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,56 persen dan 0,46 persen secara bulanan.
Dari segi komoditas, penyumbang deflasi utama pada Mei 2023 adalah tarif angkutan udara yang tercatat sebesar 5,26 persen dengan andil 0,06 persen. Selain itu, penyumbang deflasi lainnya adalah cabai merah dengan kontribusi 0,04 persen, tarif angkutan antar kota 0,02 persen, cabai rawit 0,02 persen, dan bayam 0,00 persen.
Dari segi wilayah, BPS mencatat terdapat 13 kota yang mengalami deflasi pada Mei 2023. Kota yang mengalami deflasi terdalam adalah Kupang dengan catatan sebesar 0,79 persen. Penopang utama deflasi Kota Kupang adalah komoditas tarif angkutan udara dengan deflasi sebesar 0,85 persen
Kemudian, Kota Tanjung Pinang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen yang ditopang oleh komoditas tarif angkutan udara dengan deflasi 0,11 persen.
Selain kedua kota tersebut, kota lain yang mengalami deflasi adalah Tarakan sebesar 0,20 persen, Manado 0,22 persen, DKI Jakarta 0,10 persen, dan Jayapura 0,05 persen.
Berdasarkan data BPS, inflasi bulanan pada Mei 2023 menjadi yang terendah sejak Januari 2023. Pada Januari, inflasi tercatat sebesar 0,34 persen, kemudian turun menjadi 0,16 persen pada Februari. Inflasi meningkat pada Maret menjadi 0,18 dan April menjadi 0,33 persen, hingga akhirnya turun menjadi 0,09 persen pada Mei. (Asp)
Baca Juga:
Alasan Inflasi Pangan Saat Ramadan dan Idul Fitri Terkendali
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu

Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan

Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat

Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen

Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat

ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani

Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan

Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis

Pemprov DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Harga Cabai pada Pekan Ketiga September

Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
