Tim Advokasi Difabel Minta Tambahan Infrastruktur Akses Disabilitas di Keraton Surakarta
Tim Advokasi Difabel (TAD) Surakarta, Jawa Tengah berkunjung di Keraton Surakarta, Senin (13/3). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Tim Advokasi Difabel (TAD) Surakarta, Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Keraton Surakarta, Senin (13/3).
Dalam kesempatan itu, TAD meminta pengelola Keraton Kasunanan Surakarta agar menambah infrastruktur akses disabilitas.
Perwakilan tunanetra TAD Surakarta Misbah mengatakan, kebutuhan tunanetra di Keraton Surakarta kurang terpenuhi karena tidak bisa menyentuh koleksi museum yang mayoritas disimpan dalam ruang kaca.
Baca Juga:
Raja se-Nusantara Puji Langkah Gibran Revitalisasi Keraton Surakarta dan Mangkunegaran
Bagi penyandang tunanetra, berinteraksi dengan objek dengan cara menyentuh merupakan salah satu cara terbaik untuk bisa mengolah dan mendapatkan gambaran visual yang lebih utuh ketimbang hanya sekadar mendengarkan penjelasan para pemandu wisata.
"Kalau bisa koleksi yang disimpan di kaca dilengkapi dengan replika lain yang juga bisa disentuh," kata Misbah.
Dia juga mengusul agar Keraton Surakarta memperbanyak pengeras suara informasi yang bisa didengar para tunanetra agar memudahkan saat mereka mencari arah atau menuju area tertentu. Pengeras suara berisi informasi itu dipandang lebih akurat dibandingkan melengkapi objek wisata dengan guiding block bagi tunanetra.
"Kalau untuk guiding block, sebetulnya di tempat wisata malah tidak perlu karena alasan keramaian, lebih efektif kalau ada audio yang bisa menjadi petunjuk arah bagi tunanetra," terang dia.
Baca Juga:
Revitalisasi Keraton Surakarta Dimulai dari Gapura Gladak Sampai Alun-Alun Kidul
Dia juga menyoroti akses kursi roda untuk bisa masuk ke dalam keraton atau museum. Di lokasi itu ada turunan yang sedikit curam untuk dilalui kursi roda.
"Masalah lainnya adalah kursi roda tak boleh masuk ke pelataran, pengguna kursi roda hanya diizinkan berada di area paving beton dan jalan setapak selebar satu meteran untuk mengakses area pelataran itu," katanya.
Ketua TAD Surakarta Sri Sudarti mengatakan, fasilitas kursi roda seharusnya disiapkan. Hal ini sangat penting supaya disabilitas bisa diperhatikan haknya.
"Keraton sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata andalan bisa makin diakses penyandang disabilitas," papar dia.
Perwakilan Keraton Kasunanan Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah mengatakan, masukan berkaitan dengan fasilitas disabilitas akan ditampung. Pihaknya memastikan akan dukung penambahan akses disabilitas.
"Sejarah keraton tidak lepas dari hadirnya abdi dalem yang juga merupakan penyandang disabilitas. Kita akan tambah akses disabilitas yang ramah," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
PB XIII Serahkan Master Plan Revitalisasi Keraton Surakarta
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah DKI Jakarta Luncurkan 13 Unit Bus Sekolah Ramah Disabilitas
Pemprov DKI Bagikan KLG untuk Penyandang Disabilitas, Rano Karno: Jakarta Harus Inklusif
PB XIV Fokus Pelestarian Budaya di Era Modern, Terima Kunjungan Akademisi dan Tamu Internasional
Suksesi Keraton Solo Memanas, Maha Menteri Tedjowulan: Penobatan Purbaya dan Mangkubumi Belum Sah
Mangkubumi Dinobatkan PB XIV, GKR Timoer: Penobatan Cacat Hukum, Jumenengan Purbaya Tetap Jalan
150 Disabilitas Telah Menerima Pekerjaan Setelah Job Fair, Termasuk Zidan
Kapolri Listyo Sigit Melayat dan Doakan PB XIII di Keraton Surakarta, Siap Bantu Pengamanan Prosesi Pemakaman
Job Fair Disabilitas Buka 107 Lowongan di Jakarta, Sasaranya Bisa Serap 300 Disabilitas
Gelar 13 Kali Job Fair, 150 Disabilitas Telah Diterima Kerja di Jakarta
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya