TikTok Pertimbangkan Paket Bebas Iklan
TikTok cari cara tingkatkan pendapatan perusahaan. (Foto: Unsplash/Solen Feyissa)
TIKTOK nampaknya tengah mencari cara baru untuk meningkatkan laba perusahaan dengan menawarkan paket berlangganan bebas iklan. Rencana itu sejatinya bukan hal baru di dunia platform media sosial. Beberapa platform lain telah melakukannya.
Misalnya saja Snapchat dengan Snapchat+ dan Twitter (sekarang dikenal sebagai X) dengan Premium Option. Meta juga tengah mempertimbangkan untuk menawarkan paket bebas iklan seperti itu. Dan kini TikTok juga mempertimbangkan untuk melakukan strategi yang sama.
Petunjuk mengenai potensi rencana berlangganan TikTok pertama kali dilaporkan Android Authority.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa versi terbaru TikTok telah memperkenalkan kode baru yang menunjukkan bahwa platform video pendek tersebut sedang menguji coba paket berlangganan bulanan bebas iklan untuk pengguna.
Baca juga:
Trik Konsisten Bikin Konten TikTok, Biar Merdesa Jadi Kreator
Tersedia dua paket yang berbeda. Pertama, ada opsi standar yang tetap gratis dan menyajikan iklan yang disesuaikan dengan aktivitas pengguna. Kemudian, ada opsi 'Bebas Iklan' yang mengenakan biaya sekitar USD 4,99 (Rp 77 ribu) per bulan.
Namun, hingga saat ini, TikTok belum membuat pengumuman resmi mengenai rencana berlangganan itu. Ini dapat dianggap sebagai tahap uji coba yang terbatas.
Belum ada kepastian bila TikTok akan meluncurkan paket berlangganan itu secara resmi atau akan mengubah harga USD 4,99 berdasarkan masukan.
TikTok telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan pendapatannya seiring berjalannya waktu. Awal tahun ini, mereka memperkenalkan TikTok Shop, yang membawa sejumlah fitur baru untuk pengguna, pembuat konten, dan bisnis.
Baca juga:
TikTok Mulai Uji Coba Video Mode Layar Penuh ke Beberapa Penggunanya
Salah satu fitur yang diperkenalkan adalah opsi bagi pembuat konten dan bisnis untuk memasukkan video afiliasi langsung ke feed pengguna.
Ini berarti bahwa opsi berlangganan bebas iklan hanya akan mempengaruhi iklan yang disajikan oleh TikTok dan tidak akan menghapus iklan dari influencer (pemengaruh) atau kampanye pemasaran mereka.
Ini mungkin menjadi langkah yang baik mengingat platform media sosial selalu mencari cara untuk meningkatkan pendapatan mereka. Juga tetap mempertahankan model bisnis gratis mereka yang seringkali menghadirkan pertanyaan tentang sumber penghasilan platform-platform itu. (waf)
Baca juga:
TikTok Munculkan Iklan di Menu Hasil Pencarian
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Lirik Lagu 'Dara (Tara Mood)' yang Tengah Viral di TikTok
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Lirik Lagu Dangdut Pacar Lima Langkah, Yang Kembali Naik Daun Karena Tiktok
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Lirik Lagu 'AEAO' dari Dynamic Duo, Kembali Curi Perhatian hingga Viral di TikTok
Lirik Lagu Viral 'Tor Monitor Ketua (Orang Baru Lebe Gacor)' dari Ecko Show, Juan Reza dan Chesylino
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google