TikTok Perbarui Algoritma Konten


TikTok merancang sistem rekomendasi dengan mengutamakan keamanan (Foto: pixabay/salen-feyisha)
APLIKASI berbagi video pendek ternama, TikTok, belum lama ini memperbarui algoritma konten demi keamanan dan kesehatan mental penggunanya.
Hal itu dipaparkan oleh Kepala Kepercayaan dan Keamanan di TikTok, Cormac Keenan, dalam siaran pers pada blog resmi TikTok. Keenan menjelaskan, TikTok merancang sistem rekomendasi dengan mengutamakan keamanan.
Baca Juga:
TikTok Segera Luncurkan Fitur Kontrol Waktu Layar
"Konten yang muncul di menu "For You" seseorang bisa saja berasal dari kreator yang mereka pilih untuk tidak mengikuti atau mungkin tidak berhubungan dengan kesukaan mereka," jelas Keenan, seperti dikutip laman Antara.

Platform berbagi video tersebut meluncurkan fitur penyaringan atau filter, yang dapat membisukan kata atau tanda pagar. Konten dengan kata kunci itu tidak akan muncul pada menu "For You" dan "Following".
Sejumlah konten pada media sosial mungkin tampak biasa saja. Namun, apabila ditonton berulang-ulang dapat menimbulkan masalah. Misalnya konten berisi menu makanan sehat atau kesedihan. TikTok menilai topik-topik yang berpotensi bermasalah biasanya terkait dengan kesejahteraan.
Menurut uji coba TikTok di Amerika serikat, pihak TikTok membatasi kemampuan pengguna menonton konten-konten seperti itu. Namun, tidak dijelaskan berapa lama dan berapa konten yang bisa ditonton dalam sehari.
"Kami juga melatih sistem kami supaya mendukung bahasa baru karena kami ingin memperluas uji coba ini ke lebih banyak pasar dalam beberapa bulan ke depan. Tujuan kami adalah menu "For You" setiap orang memuat konten, kreator, dan topik yang akan mereka sukai," jelas Keenan.
Belakangan ini TikTok juga menjadi sorotan lantaran platform yang dianggap berbahaya bagi remaja dan anak-anak. Beberapa anak kebanyakan di Amerika Serikat dipalporkan meninggal setelah mengikuti tantangan yang ada di TikTok.
Baca Juga:
Anak 10 Tahun Tewas akibat Blackout Challenge, TikTok Digugat

TikTok sendiri sudah berusaha membatasi konten yang bisa dilihat pengguna usia remaja, yakni mengelompokkan konten apakah mengandung tema dewasa. TikTok juga berencana meluncurkan fitur agar konten bertema dewasa tidak dapat dilihat pengguna usia 13-17 tahun.
"Jika kami mendeteksi sebuah video mengandung tema yang dewasa atau rumit, misalnya adegan fiksi yang mungkin terlalu menakutkan atau menegangkan untuk penonton yang lebih muda, ada skor tingkat kedewasaan untuk video tersebut supaya tidak ditonton pengguna usia bawah 18 tahun," ucap Keenan.
TikTok menyatakan akan menggulirkan fitur tersebut secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum

TikTok Akuisisi Tokopedia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Marketplace

Lirik Lagu 'Stacks from All Sides' SKAI ISYOURGOD, Jadi Tren Populer Sushi Don't Lie di FYP TikTok

Lirik Lagu Mejikuhibiniu – Tenxi, Naykilla & Jemsii Viral di TikTok: Auto Anti Galau!
