Anak 10 Tahun Tewas akibat Blackout Challenge, TikTok Digugat
TikTok menuai kecaman dan gugatan karena Challenge di platformnya menyebabkan bocah meninggal dunia (Foto: pixabay/salen_feyisha)
SEORANG ibu asal Pennsylvania, Amerika Serikat, melayangkan gugatan kepada TikTok serta perusahaan induknya, ByteDace. Gugatan tersebut menyatakan TikTok diduga mempromosikan konten yang menyebabkan putrinya meninggal dunia.
Seperti dikabarkan Gizmodo, pada gugatannya, perempuan bernama Tawainna Anderson itu mengatakan putrinya, Nylah, yang berusia 10 tahun meninggal dunia tahun lalu setelah mencoba 'Blackout Challenge' yang muncul di TikTok.
Baca Juga:
Challenge tersebut merupakan sebuah tantangan yang mendorong para pengguna untuk merekam dirinya ketika menahan napas atau membuat sesak napas hingga pingsan.
Lebih lanjut Anderson menjelaskan ia menemukan putrinya dalam kondisi tidak sadarkan diri pada 7 Desember 2021. Ia langsung membawanya ke rumah sakit. Namun, lima hari kemudian, Nylah meninggal dunia karena luka yang dideritanya.
Dokumen pengadilan mengklaim Nylah melihat video Blackout Challenge tersebut pada halaman 'for you' yang direkomendasikan oleh algoritma TikTok karena menganggap konten itu menarik untuk ditonton Nylah.
"Sudah saatnya tantangan berbahaya ini berakhir. Ini harus diubah dan harus dihentikan karena saya tidak ingin orangtua lainnya mengalami apa yang saya alami," jelas Anderson, dikutip Gizmodo.
Sebelum kasus Nylah, Blackout Challenge juga sudah memakan korban lain. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Italia dikabarkan meninggal dunia setelah melakukan tantangan itu pada Januari 2021. Selain itu, anak laki-laki di Colorado, AS, juga meninggal dunia Apada April 2021 karena mengikuti Blackout Challenge.
Konten Blackout Challenge dilaporkan sudah beredar di TikTok selama bertahun-tahun. Namun, variasi dari challenge itu sudah menjadi bagian dari permainan anak-anak di sekolah selama beberapa dekade ini. "Challenge yang 'mengerikan' itu juga tampaknya dipelajari orang-orang dari sumber selain TikTok. Sudah lama ada sebelum platform kami, dan tidak pernah jadi tren TikTok," jelas juru bicara TikTok dalam keterangan resminya.
Baca Juga:
Juru bicara TikTok tersebut menambahkan, pihaknya tetap waspada dan mengedepankan komitmen TikTok terhadap keamanan pengguna dan akan segera menghapus konten terkait bila ditemukan. Pihak TikTok juga tak lupa mengucapkan turut berduka bagi para korban.
"Simpati terdalam kami ditujukan kepada keluarga atas kehilangan mereka yang meninggal dengan tragis," tambah juru bicara TikTok.
Namun, gugatan tersebut bukan satu-satunya yang dilayangkan kepada TikTok perihal dugaan mempromosikan konten berbahaya bagi anak. Pada Maret 2022, jaksa di sejumlah nagara bagian AS melakukan investigasi untuk mencari tahu apakah TikTok berbahaya bagi anak muda dan apakah mereka menyadari konten yang dilihat pengguna berusia muda. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Lirik Lagu 'Dara (Tara Mood)' yang Tengah Viral di TikTok
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!