Thailand Konfirmasi Kasus Mpox Strain Clade 1b Pertama di Asia

Ilustrasi cacar monyet atau Mpox. (Pixabay)
Merahputih.com - Thailand mencatat kasus kematian pertama di Asia akibat infeksi virus mpox. Korban memiliki riwayat bepergian dari Afrika.
Dilansir dari Guardian, Departemen pengendalian penyakit Thailand menemukan dari hasil tes laboratorium terhadap pria berusia 66 tahun itu terkonfirmasi terinfeksi varian mpox Clade 1b.
“Departemen Pengendalian Penyakit Thailand ingin mengonfirmasi hasil uji lab yang menunjukkan mpox Clade 1b pada pasien Eropa,” dikutip dari Guardian, Jumat (23/8)..
Organisasi Kesehatan Dunia telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat global atas varian baru tersebut, dan mendesak produsen untuk meningkatkan produksi vaksin.
Baca juga:
Pasien tiba di Bangkok pada tanggal 14 Agustus dan dikirim ke rumah sakit dengan gejala mpox.
“Kami telah memantau 43 orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien dan sejauh ini mereka tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi kami harus terus memantau selama total 21 hari,” kata departemen tersebut.
Siapa pun yang bepergian ke Thailand dari 42 negara berisiko harus mendaftar dan menjalani tes pada saat kedatangan.
Kasus dan kematian akibat Mpox melonjak di Afrika, tempat wabah telah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo, Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda sejak Juli.
Swedia juga mengonfirmasi kasus pertama varian yang lebih menular pada awal Agustus dan Argentina telah mengkarantina sebuah kapal kargo atas dugaan kasus mpox di dalamnya, meskipun tidak diketahui apakah itu varian baru yang penyebarannya lebih cepat.
Baca juga:
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi tetapi ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik dekat. Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit besar seperti bisul.
Meskipun mpox telah dikenal selama beberapa dekade, strain baru yang lebih mematikan dan lebih mudah menular yakni Clade 1b. Clade 1b menyebabkan kematian pada sekitar 3,6 persen kasus, dengan anak-anak lebih berisiko, menurut World Health Organization (WHO).
Namun Thongchai Keeratihattayakorn, kepala Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, mengatakan bahwa mpox jauh lebih kecil kemungkinannya menyebar dengan cepat daripada Covid-19 karena kontak dekat yang diperlukan untuk menularkannya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Batasi Penyebaran Mpox, Republik Demokratik Kongo Lanjut Vaksinasi Tahap 2

CDC Afrika Sebut Korban Jiwa Mpox Lampaui 1.100

WHO Setujui Alinity m MPXV sebagai Uji Diagnostik Pertama Mpox

Kasus Mpox di Australia Melonjak 5 Kali Lipat dalam 3 Bulan

Mpox belum Terkendali, Presiden Afrika Selatan Serukan Penyebaran Vaksin

India Laporkan Kasus Pertama Mpox Strain Clade 1B

CDC Afrika Nyatakan Mpox tak Terkendali

Cegah Mpox Meluas, Edukasi Amat Penting

Lawan Mpox, WHO Umumkan Vaksin MVA-BN Masuk Prakualifikasi

Butuh Rp 9,2 T untuk Eradikasi Mpox, Afrika Minta Bantuan Barat
