Teroris yang Tewas Dipastikan Santoso dan Mukhtar, Bukan Basri


Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MTI), Santoso alias Abu Warda (Foto Facebook Humas Mabes Polri)
MerahPutih Nasional - Dua jenazah teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah dipastikan adalah Santoso alias Abu Wardah. Sedangkan jenazah kedua diyakini adalah Mukhtar, bukan Basri seperti yang diberitakan sebelumnya.
"Sudah terkonfirmasi (jenazah) Santoso dan satu lagi Mukhtar, tadinya kita pikir Basri," ujar Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Selasa (19/7).
Identifikasi Santoso diketahui dari ciri-ciri janggut dan tahi lalat di pipi. Sedangkan Mukhtar dikenali dari tato di punggungnya. Seperti halnya Basri, Mukhtar merupakan salah satu orang dekat yang menjadi tangan kanan Santoso.
Santoso merupakan teroris paling dicari. Pria kelahiran kelahiran 21 Agustus 1976 ini menjadi buronan aparat polisi lewat serangkaian aksinya di Poso, dan sejumlah aksi terorisme di Solo, Bogor, Depok, hingga Tambora.. Pada 2014, Santoso secara resmi mendeklarasikan dirinya bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Pada akhir 2012 atau awal tahun 2013, Santoso bersama Daeng Koro mendeklarasikan berdirinya Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Sejak itu mereka melakukan perekrutan dan pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di wilayah Pegunungan Biru, Poso Pesisir.
Santoso kemudian memimpin sejumlah pelatihan militer (tadrib asykari) yang dilaksanakan beberapa kali di Pegunungan Biru, Poso Pesisir Kabupaten Poso dan di pegunungan Malino Kecamatan Soyojaya, Kabupaten Morowali. Para pesertanya berasal dari warga Poso, Morowali, Jawa, Kalimantan, Sumatera dan NTB.
Sebelumnya, tim Satgas Tinombala terlibat kontak senjata dengan kelompok Santoso pada Senin (18/7) sore sekira pukul 17:00 WITA, di titik koordinat UTM : 20.27_6511. Kelompok Santoso yang berjumlah lima orang yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Dua di antaranya tewas dalam baku tembak, yaitu Santoso dan Mukhtar. Sementara itu tiga orang lainnya, terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan berhasil meloloskan diri.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Prabowo Tunjuk Menhan Sjafrie Jadi Menkopolkam Ad Interim

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study
