Ternyata Ini Penyebab Bandung Jadi Kota Termacet


Antrean pengendara yang melintas di kawasan Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/10/2019). (Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
MerahPutih.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung EM Ricky Gustiadi menyebut salah satu penyebab Kota Bandung mendapat label kota termacet se-Indonesia karena warganya yang masih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang menggunakan moda transportasi umum.
“Jumlah pertumbuhan kendaraan (pribadi) cukup tinggi dibanding jumlah pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan. Artinya, (jalan raya) masih didominasi pengguna kendaraan pribadi," kata Ricky di Bandung, Senin (7/10), dikutip Antara.
Baca Juga:
Saat ini warga yang menggunakan kendaraan pribadi mencapai 80 persen, sedangkan warga yang menggunakan transportasi umum hanya 20 persen. Dengan demikian, kata dia, wajar jika kemacetan kerap terjadi di wilayah Kota Bandung.

Warga yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, menurutnya bukan tanpa sebab. Ia menilai saat ini sarana transportasi umum di Kota Bandung kurang menunjang.
Selain itu, transportasi umum pun menurutnya kurang memiliki ketepatan waktu yang jelas. Akibatnya warga lebih memilik menggunakan kendaraan pribadinya masing-masing baik roda dua maupun roda empat.
Senada dengan Ricky, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana pun menyebut warga Bandung belum tentu memilih menggunakan transportasi umum yang kurang memiliki ketepatan waktu.
Baca Juga:
Mau Traveling Gak Biasa, Nih Kamu Mesti Coba Wisata Nuklir di Bandung
Meski transportasi umum dinilai nyaman, kata dia, warga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi demi mencapai tujuan dengan waktu yang diinginkan.
"Kalau sekarang orang beralih ke transportasi massal meski nyaman tapi tidak bisa memprediksi waktu, sehingga orang juga belum tentu mau," kata Yana di Balai Kota Bandung.

Meski demikian, Ricky mengatakan pihaknya telah berupaya maksimal untuk menekan kemacetan meski Pemerintah Kota Bandung memiliki keterbatasan anggaran dalam menyediakan transportasi umum yang baik. Pihaknya akan terus mengimbau masyarakat agar menggunakan transportasi umum demi kelancaran lalu lintas,
“Solusinya sudah ada dalam rencana strategis Dishub Kota Bandung tahun 2018 sampai dengan 2023. Harus mencapai 25 persen yang menggunakan angkutan umum dalam melakukan mobilitas setiap hatinya,” kata Ricky. (*)
Baca Juga:
Kabar Gembira; Bandung – Pangandaran akan Terhubung dengan Pesawat Terbang
Bagikan
Berita Terkait
Rata-Rata 610 Kendaraan Masuk Tol Fatmawati 2 Per Hari Buat Hindari Kemacetan di Jalan TB Simatupang

Panglima TNI Minta Maaf Jika Perayaan HUT TNI Bakal Bikin Macet Jakarta, Car Free Day Tetap Dilaksanakan

Terbukti Urai Kemacetan Jalan TB Simatupang, Gerbang Tol Fatmawati Dibuka hingga Akhir Oktober

Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Penggratisan Tol Fatmawati 2 Berhasil Turunkan Kemacetan Horor Jalan TB Simatupang

Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin

Uji Coba Tol Fatmawati Gratis Urai Macet Parah TB Simatupang Diterapkan Sampai Jumat

Berlaku Pukul 17.00-20.00 WIB, Tol Gratis Fatmawati-Lebak Bulus Cuma Buat Mobil Roda 4

TB Simatupang Macet Parah, Uji Coba Tol Gratis Gerbang Fatmawati 2-Lebak Bulus Dimulai Sore Ini
