Ternyata, 48 Persen Penghasilan Nelayan Berasal dari Perempuan

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 09 Maret 2017
Ternyata, 48 Persen Penghasilan Nelayan Berasal dari Perempuan

Kapal milik nelayan di Juana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (FOTO Antara/Yusuf Nugroho)

Ukuran:
14
Audio:

Penghasilan ekonomi keluarga nelayan di Indonesia, 48 persen berasal dari perempuan. Untuk itu, pemerintah perlu memberikan pengakuan dan perlindungan kepada perempuan nelayan di Indonesia.

Pelaksana Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Armand Manila menyatakan, jika Undang Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam tidak mewakili kepentingan perempuan di 10.666 desa pesisir di Indonesia.

Untuk itu, menurut Armand Manila, negara melalui pemerintah juga harus segera memberikan pengakuan politik kepada perempuan nelayan.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) Masnuah mengaku, pihaknya masih mendorong negara untuk memberikan pengakuan politik kepada mereka. Ia juga mengakui, pengakuan politik dari negara itu sangat penting untuk melindungi perempuan nelayan.

"Kenapa pengakuan politik itu penting? Contoh kasus, dari 1.000.000 asuransi nelayan yang difasilitasi negara, nyatanya hanya ada dua orang perempuan dari Gresik, Jawa Timur yang mendapatkan asuransi nelayan. Itu pun setelah melalui proses perdebatan panjang dengan dinas kelautan dan perikanan," ungkap Masnuah, seperti dilansir Antara, Kamis (/3).

Selain itu, ujar dia, pihaknya juga belum bisa melihat anggaran KKP yang dinilai masih belum berpihak dan diperuntukkan untuk perempuan nelayan.

Sebelumnya, sektor kemaritiman Nasional dan berbagai lembaga yang terkait dengan sektor tersebut perlu memiliki alokasi anggaran responsif gender yang mesti menjadi prioritas dan sinergi dari antarkementerian.

"Kami mendesak kepada pemerintah pusat untuk memprioritaskan kinerja perencanaan dan penganggaran responsif gender di kementerian atau lembaga negara yang bekerja di bidang kemaritiman," ujar Direktur Eksekutif Center of Maritime Studies for Humanities Abdul Halim.

Menurut dia, terbitnya UU No. 7/2016 merupakan langkah maju dalam upaya pembelaan hak-hak konstitusional perempuan nelayan di sektor perikanan dan pergaraman skala kecil.

Abdul Halim mengingatkan bahwa Pasal 45 UU No. 7/2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam menyebutkan, "Kegiatan pemberdayaan harus memperhatikan keterlibatan dan peran perempuan dalam rumah tangga nelayan, rumah tangga pembudidaya ikan, dan rumah tangga petambak garam".

"Agar keberadaan UU tersebut memberi manfaat luas kepada perempuan nelayan di rumah tangga nelayan, rumah tangga pembudidaya ikan, dan rumah tangga petambak garam, maka kinerja bidang kemaritiman harus disertai dengan alokasi anggaran yang diorientasikan untuk mengatasi adanya perbedaan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan bagi perempuan nelayan," pungksanya.

#Kesejahteraan Nelayan # Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) #Nelayan Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Indonesia
Ditjen AHU Pastikan tak akan Ikut Campur Konflik Dualisme HNSI
Ditjen AHU diperintahkan agar menjadi fasilitator untuk menyelesaikan konflik dualisme HNSI.
Dwi Astarini - Selasa, 29 April 2025
Ditjen AHU Pastikan tak akan Ikut Campur Konflik Dualisme HNSI
Indonesia
Eks Menteri KKP Khawatir Kebijakan Pemutihan Utang Malah Bikin Petani-Nelayan Malas
Rokhmin mengungkapkan fakta di lapangan menunjukkan tidak mudah bagi para petani, nelayan dan UMKM untuk mendapatkan akses kredit perbankan.
Wisnu Cipto - Rabu, 06 November 2024
Eks Menteri KKP Khawatir Kebijakan Pemutihan Utang Malah Bikin Petani-Nelayan Malas
Indonesia
15 Nelayan Indonesia Masih Ditahan di Darwin Australia
Otoritas Australia sebelumnya menangkap dua kapal nelayan asal Merauke, Papua Selatan, karena memasuki wilayah Australia
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Juli 2024
15 Nelayan Indonesia Masih Ditahan di Darwin Australia
Indonesia
15 Nelayan Indonesia Ditangkap Otoritas Australia
Konsulat RI di Darwin saat ini sedang menangani kasus 15 nelayan asal Merauke yang ditangkap otoritas Australia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 27 Juni 2024
15 Nelayan Indonesia Ditangkap Otoritas Australia
Indonesia
Angin Kencang Bikin 6 Nelayan Bengkalis Lewati Batas Negara Malaysia
Sebanyak enam nelayan yaitu lima warga Desa Muntai dan seorang warga Desa Kembung Baru pergi menangkap ikan di Perairan Laut Muntai yang berbatasan langsung dengan Selat Melaka.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 Juni 2024
Angin Kencang Bikin 6 Nelayan Bengkalis Lewati Batas Negara Malaysia
Berita Foto
Melihat Kemegahan Pelabuhan Muara Baru di Pesisir Jakarta
Deretan perahu nelayan tradisional bersandar di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringanm Jakarta Utara, Minggu (2/6/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 02 Juni 2024
Melihat Kemegahan Pelabuhan Muara Baru di Pesisir Jakarta
Indonesia
Australia Pulangkan 35 Nelayan Indonesia Yang langgar Batas
Sejumlah nelayan tersebut dipindahkan dari kapal patroli Australia setelah kurang lebih dua pekan lebih ditangkap.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Mei 2024
 Australia Pulangkan 35 Nelayan Indonesia Yang langgar Batas
Indonesia
Nelayan Rembang Respons Positif Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar-Mahfud
Program penghapusan kredit macet bagi nelayan yang digagas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD disambut baik oleh nelayan di Rembang.
Mula Akmal - Jumat, 05 Januari 2024
Nelayan Rembang Respons Positif Program Penghapusan Kredit Macet Ganjar-Mahfud
Indonesia
Indonesia Segera Pulangkan Nelayan Sri Lanka
Warga Indonesia mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan kemanusiaan saat melihat ada awak kapal dari Sri Lanka yang membutuhkan pertolongan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 30 Juni 2023
Indonesia Segera Pulangkan Nelayan Sri Lanka
Indonesia
Nelayan Dumai Tidak Bisa Melaut karena Kekurangan BBM Bersubsidi
Kekurangan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Kota Duma, Riau, dalam waktu belakangan.
Zulfikar Sy - Kamis, 22 September 2022
Nelayan Dumai Tidak Bisa Melaut karena Kekurangan BBM Bersubsidi
Bagikan