Terancam Banjir Lahar Merapi, Pemkab Sleman Tetapkan Status Tanggap Darurat


Sejumlah warga di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta menerima kiriman air bersih (Pemkab Kabupaten Sleman)
MerahPutih.com - Kerusakan telah terjadi akibat banjir lahar hujan di lereng Merapi pada Rabu (1/12). Dampak hujan lebat yang terjadi di puncak Merapi, membawa material Merapi ke Sungai Boyong. Material ini menyebabkan putusnya jaringan air bersih dari mata air Kemaduhan yang berada di di Sungai Boyong dan Sungai Kuning Kecamatan Pakem.
Bupati Kabupaten Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo mengatakan, telah menetapkan status tanggap darurat bencana lahar hujan Gunung Merapi. Status tersebut ditetapkan sejak tanggal 2 Desember hingga 15 Desember mendatang.
Baca Juga:
Warga Lereng Merapi Terdampak Lahar Dingin Terima Air Bersih
Penetapan status bencana ini, tertuang dalam Keputusan Bupati Sleman nomor 72/Kep.KDH/A/2021 tentang tanggap darurat bencana lahar hujan gunung Merapi.
"Status tanggap darurat bencana lahar hujan gunung Merapi sebagai upaya cepat untuk langkah penanganan," kata Kustini melalui keterangan pers di Sleman, DIY, Senin (6/12).
Kustini menambahkan penetapan status ini diharapkan dapat mempercepat penanganan bencana di Bumi Sembada. Nantinya, perbaikan jaringan air bersih di aliran Kali Boyong dan Kali Kuning. Perbaikan bakal menggunakan pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).
"Sedang kita kebut untuk segera perbaikan. Anggaran sudah ada dan tinggal pengerjaan. Saat ini masih dihitung untuk kebutuhan riilnya," ," tambah Kustini.
Dilanjutkan Kustini, pihaknya meminta masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi untuk waspada terhadap bahaya lahar dingin Gunung Merapi.
"Untuk sementara jangan mendekat ke sungai-sungai di lereng Merapi sampai situasi benar-benar aman," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan, pihaknya tengah mengebut perbaikan jaringan air bersih di tiga kalurahan yakni Hargobinangun dan Purwobinangun di Kapanewon Pakemm, serta Glagaharjo di Kapanewon Cangkringan
"Sampai saat ini masih dalam proses perbaikan. Kami belum mengetahui sampai kapan perbaikan selesai. Sebab, semuanya juga tergantung kondisi cuaca," kata Makwan.

Lurah Purwobinangun, Heri Suasana mengatakan, hingga kini perbaikan pipa jaringan air bersih terus dilakukan. Perbaikan pipa jaringan rencanaya dilakukan pada Rabu (8/12). Kerusakan jaringan air bersih di kalurahan tersebut hanya sepanjang 600 meter. Pipa tersebut akan dipasang di tempat berbeda agar tidak kembali diterjang lahar hujan.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sementara waktu, lanjut Heri, warga menggunakan jaringan air yang diperbaiki secara darurat. Mereka mengisi tandon-tandon yang dimiliki.
"Dampak kerusakan jaringan air bersih ini hanya di Dusun Kemiri, tapi menyebar ke beberapa RT. Ada sekitar 250 KK. Untuk sementara suplai air memanfaatkan air dalam tandon, dan belum menggunakan dropping air," katanya. (Patricia Vicka/ Yogyakarta)
Baca Juga:
BPPTKG Nilai Ada Kemungkinan Erupsi Gunung Merapi Seperti Semeru
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat

Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal
