Telepon Risma, Wapres Ma'ruf Amin Minta Penanganan Banjir Sejumlah Daerah Dipantau


Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Asdep Komunikasi dan Informasi Publik Setwapres)
MerahPutih.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memantau penanganan bencana banjir yang melanda di sejumlah daerah.
Ma'ruf Amin menelepon Risma dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Kamis (4/11) malam, guna mengetahui kondisi terkini terkait penanganan bencana banjir di berbagai daerah.
Dalam panggilan telepon tersebut, Wapres menanyakan kepada Risma daerah mana saja yang terdampak bencana alam, termasuk banjir.
Baca Juga:
Banjir Bandang di Kota Batu, 1 Orang Meninggal, 21 Rumah Rusak
"Itu bagaimana, ada berapa tempat yang banjir? Tolong (diatasi), ini banyak banjir," kata Wapres Ma’ruf saat menelepon Risma, seperti dikutip Antara.
Risma, yang mengaku kepada Wapres masih berada di kantornya melaporkan sejumlah daerah terdampak banjir antara lain di Melawi, Konawe, Sintang dan paling terkini di Malang.
Terkait banjir di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Barat tersebut, Risma mengatakan, pihaknya sedang berupaya membangun lumbung pangan untuk mitigasi bencana banjir dan longsor susulan.
"Saya takutnya, itu kan ramalan BMKG parahnya Januari-Februari, Bapak. Nah, sekarang ini kami siapkan untuk lumbung padi, sehingga nanti kalau ada banjir mereka masih bisa survive dengan lumbung padi itu," kata Risma.

Risma juga menceritakan kepada Wapres terkait kunjunganya ke Kalimantan Barat beberapa waktu yang lalu untuk meninjau kondisi banjir di daerah tersebut.
Risma mengatakan, dirinya harus menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu selama tiga jam untuk mencapai berbagai daerah di Kalbar tersebut.
"Kemarin saya harus nyebrang pakai perahu tiga jam, Bapak. Jadi kadang-kadang banyak yang putus (akses), begitu, Bapak" katanya.
Baca Juga:
BPBD Sleman Siagakan 20 EWS di Titik Rawan Longsor dan Banjir
Terkait bencana terkini yang menimpa Kota Batu, Jawa Timur, Wapres meminta Risma berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Batu sehingga penanganan dampak banjir bandang dapat cepat dilakukan.
"Inggih, (banjir bandang) Malang saya barusan dengar ini tadi. Inggih, Bapak, saya cek dan nanti saya laporkan, Bapak," ujar Risma. (*)
Baca Juga:
Banjir Landa Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kapuas Hulu
Bagikan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
