Teknologi Implan Otak Bantu Lelaki Ini Mampu Berjalan Kembali


Gert-Jan Oskam, lelaki asal Belanda berusia 40 tahun, mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan sepeda yang terjadi 12 tahun lalu. (Foto: YouTube/ABC News Bay Area)
IMPLAN otak melambungkan asa baru bagi orang dengan kelumpuhan. Ini tak lepas dari keberhasilan seorang pria yang mengalami kelumpuhan bisa berjalan kembali hanya dengan memikirkannya.
Lelaki itu menyebut implan otak sebagai, "sebuah teknologi medis pertama yang telah mengubah hidupnya."
Gert-Jan Oskam, lelaki asal Belanda berusia 40 tahun, mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan sepeda 12 tahun lalu.
Implan elektronik secara nirkabel mengirimkan pikiran ke kakinya melalui implan kedua di tulang punggungnya. Sistem ini masih dalam tahap percobaan, tetapi badan amal tulang belakang Inggris terkemuka menyebutnya sebagai inovasi yang sangat menggembirakan.
"Saya merasa seperti balita, belajar berjalan lagi," kata Oskam kepada BBC. Dia juga sekarang bisa berdiri dan menaiki tangga.
Baca juga:
Implan Microchip Memungkinkan Orang Bertransaksi Hanya dengan Tangan
"Ini merupakan perjalanan yang panjang, tapi sekarang saya bisa berdiri dan berpesta dengan teman-teman saya. Sungguh kesenangan yang tidak disadari banyak orang,” sambungnya.
Pengembangan teknologi medis yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini dipimpin oleh peneliti asal Swiss, Prof. Jocelyne Bloch, dari Universitas Lausanne. Dia sohor sebagai ahli bedah saraf yang kerap melakukan operasi rumit untuk memasukkan implan.
Bloch menekankan bahwa sistem tersebut masih dalam tahap penelitian dasar dan butuh bertahun-tahun lagi agar tersedia bagi pasien dengan kelumpuhan secara umum.
Namunm dia mengatakan bahwa hal itu adalah tujuan dari tim peneliti, yakni untuk mengeluarkan teknologi tersebut dari lab dan masuk ke klinik secepat mungkin.
"Yang penting bagi kami bukan hanya untuk melakukan uji coba ilmiah, tetapi pada akhirnya memberikan lebih banyak akses kepada lebih banyak orang dengan cedera tulang belakang yang terbiasa mendengar dari dokter bahwa mereka harus terbiasa dengan fakta bahwa mereka tidak akan pernah bergerak lagi," paparnya.
Baca juga:
Pertama di Dunia, Lensa Implan Khusus Penguin untuk Tangani Katarak

Operasi untuk memulihkan gerakan Gert-Jan dilakukan sejak Juli 2021. Prof Bloch memotong dua lubang melingkar di setiap sisi tengkoraknya, berdiameter 5 cm, di atas bagian otak yang terlibat dalam pengendalian gerakan.
Bloch kemudian memasukkan dua implan berbentuk cakram yang mengirimkan sinyal otak secara nirkabel ke dua sensor yang terpasang pada helm di kepalanya.
Tim peneliti mengembangkan algoritma yang menerjemahkan sinyal-sinyal ini menjadi instruksi untuk menggerakkan kaki dan otot kaki melalui implan kedua yang dimasukkan di sekitar sumsum tulang belakang Gert-Jan.
Pemasangan implan kedua ini sangat rumit, tapi Bloch berhasil melakukannya ke saraf yang berhubungan dengan fungsi berjalan.
Tujuan akhirnya adalah untuk memperkecil kelemahan teknologi ini. Perusahaan Onward Medical sedang memperbaiki beberapa kelemahan teknologi ini sehingga dapat segera dikomersialkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
"Itu akan datang," kata Prof Courtine, pemiliki Onward Medical.
Gert-Jan menerima implan 10 tahun setelah kecelakaannya. "Bayangkan ketika kita menerapkan antarmuka otak-tulang belakang kita beberapa minggu setelah cedera. Potensi pemulihannya luar biasa,” tutup Prof Courtine. (dsh)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
