Teater Dosen LSPR Raih Penghargaan MURI


Ilustrasi pertunjukan teater (ANTARA FOTO/Dodo Karundeng)
MerahPutih - Pertunjukan langsung drama musik yang dibawakan oleh para dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi London School of Public Relations (LSPR), Jakarta akan menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI.
Drama wayang musik yang diadaptasi dari cerita 'Mulan' akan menerima penghargaan dari MURI sebagai teater musik pertama yang dibawakan oleh para dosen program studi komunikasi. "Ini merupakan hadiah yang sangat berharga bagi LSPR pada ulang tahunnya yang ke-25," kata Pendiri dan Direktur LSPR, Prita Kemal Gani, di Jakarta, Minggu (16/7) kemarin.
Menurut dia, teater adalah dasar dari komunikasi dan merupakan jalan untuk mempelajari komunikasi antar manusia.
"Karenanya pertunjukan teater merupakan proyek akademik yang wajib dipenuhi oleh para mahasiswa LSPR pada tahun pertama kuliah mereka melalui mata kuliah Pengenalan Komunikasi Pertunjukan Seni," jelas Prita.
Dia menambahkan bahwa pertunjukan teater telah menjadi budaya akademik, tidak hanya bagi mahasiswa namun juga para pengajar sekolah tinggi yang tahun ini berusia 25 tahun itu.
Pertunjukan teater wayang drama musikal yang diadaptasi dari cerita film produksi Disney berjudul "Mulan" itu digelar selama dua hari pada 15 dan 16 Juli 2017 di Aula Kampus LSPR Jakarta.
Drama tersebut dibawakan oleh 37 dosen yang memerankan karakter tokoh cerita Mulan dan enam pengajar lainnya yang memainkan 25 lagu untuk mengiringi pertunjukan yang berlangsung selama sekitar 120 menit itu.
Sebelumnya pada 2008 LSPR Jakarta menerima penghargaan Muri untuk pertunjukan teater terpanjang yang digelar dalam rangka Festival Teater LSPR ke empat, dan penghargaa Muri lainnya pada 2015 sebagai organisasi pertama yang mengelola museum akting.(*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Mengintip Sesi Latihan Jelang Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad

Jelang Pertunjukan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad di Jakarta

Teater Koma Bawa Karakter Punokawan Melintasi Ruang dan Zaman dalam Pertunjukan 'Mencari Semar'

Jelang Pementasan Teater Mencari Semar Angkat Cerita Tradisi Punakawan yang Futuristik

Budidaya Anggur Rumahan Ubah Wajah Kampung di Jakarta Timur Jadi Hijau dan Produktif
Indonesia Kaya Tampil dengan Wajah Baru, Siap Jadi Platform Pioner Lestarikan Seni Pertunjukan Tanah Air yang Lebih Progresif dan Relevan

Panggung Musikal 'Keluarga Cemara' Siap Dipentaskan Kembali
Mengintip Rehearsal Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara di Ciputra Artpreneur

Bersama Fadli Zon, Megawati Hadiri Pertunjukan Teater Seni Musik Imam Al-Bukhari-Sukarno di GKJ
