Tawarkan Peluang, BRICS Dinilai Bisa Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Pemimpin aliansi BRICS. Foto: Dok/Kemlu
MerahPutih.com - Indonesia baru saja diumumkan bergabung dengan BRICS, yakni kelompok ekonomi baru. Aliansi ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Ekonom Achmad Nur Hidayat menilai, peluang yang ditawarkan BRICS dapat membantu mempercepat target ambisius Presiden Prabowo Subianto, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Melalui sinergi dengan negara-negara BRICS, Indonesia dapat memanfaatkan transfer teknologi, mempercepat industrialisasi, dan memperluas pangsa pasar ekspor,” kata Achmad di Jakarta, Kamis (9/1).
Namun, untuk mencapai pertumbuhan tersebut, pemerintah juga harus fokus pada peningkatan infrastruktur domestik, deregulasi, serta memperkuat iklim investasi.
Baca juga:
Indonesia Jadi Anggota BRICS, Ekonom Sebut Ada Ancaman Stabilitas Global
“Integrasi dengan BRICS sebaiknya tidak hanya dilihat sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai salah satu alat untuk mencapai transformasi ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Achmad.
Melalui kebijakan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan keuntungan dari keanggotaan di BRICS sekaligus melindungi sektor-sektor yang rentan dari dampak negatif.
Achmad mengungkapkan, keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS merupakan langkah strategis yang penuh potensi.
Lewat strategi yang tepat dan fokus pada kepentingan nasional, Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaan ini untuk memperkuat posisi ekonominya.
Baca juga:
Pascakembalinya Donald Trump Jadi Pemicu, BRICS Tak Terlalu Untungkan Indonesia
“Seperti meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memainkan peran lebih besar di kancah global,” jelas Achmad yang juga ekonom UPN Veteran Jakarta ini.
Namun, penting bagi Indonesia untuk tetap waspada terhadap tantangan yang ada dan mengelola risiko dengan bijak.
“Dengan pendekatan yang seimbang, keanggotaan di BRICS dapat menjadi salah satu pilar penting dalam perjalanan Indonesia menuju visi menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia,” sebut dia.
Pemerintah perlu memastikan, bahwa setiap langkah yang diambil tetap selaras dengan konstitusi dan kepentingan nasional jangka panjang.
Melalui pendekatan yang hati-hati, tegas, dan strategis, Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaannya di BRICS untuk mendukung pembangunan ekonominya.
“Ini sekaligus memperkuat perannya sebagai penjaga perdamaian dan stabilitas dunia,” tutur Achmad. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP

Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

PCO Ungkap Strategi Ampuh Lewat Paket Ekonomi 2025 untuk Melindungi 'Gig Worker

Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Kini Sudah Tidak Tayang di Solo

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Revisi RKP 2025: Target Ekonomi Baru dan Strategi Penerimaan Negara

Legislator Sebut Munculnya Prabowo di Bioskop Jadi Bagian dari Inovasi Pemerintah

Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir
