Tanggung Jawab Pemimpin dalam Lagu Riau Lancang Kuning


Lagu daerah Riau Lancang Kuning. (Foto: Screenshot Youtube)
MerahPutih Budaya - Riau teletak di tengah Pulau Sumatera. Daerah berjuluk Bumi Lancang Kuning ini berbatasan laut dengan Singapura dan Malaysia. Riau merupakan daerah strategis dengan Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia.
Tentang nama "lancang kuning" terabadikan dalam lagu daerah Riau berjudul "Lancang Kuning." Lagu anonoim atau tak diketahui penciptanya ini menggunakan bahasa Melayu sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dari daerah di luar Riau.
Lagu "Lancang Kuning" bercerita tentang sebuah kapal yang berlayar. "Lancang" dalam bahasa Melayu berarti kapal. Lebih spesifik lagi, lancang berarti kapal yang dapat melaju sangat cepat, lancang juga digunakan untuk perang zaman dahulu. Lancang kuning berarti kapal kuning. Kapal dengan badan kuning atau pun berlayar kuning.
Meski dengan lirik sederhana, lagu "Lancang Kuning" punya pesan sangat mendalam soal kepemimpinan. Pemimpin dalam lagu ini disebutkan sebagai nakhnoda. Nakhoda yang handal dapat membawa kapal ke tempat tujuan dengan selamat.
Kalau nakhoda kurang lah paham, hey kuranglah faham, alamat lah kapal, alamatlah kapal akan tenggelam. Demikianlah lirik menyebut bagaimana pemimpin harus pintar. Ya, nakhoda memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan awak kapal, bertahan di lautan, dan ke mana kapal akan dilabuhkan.
Lancang kuning dalam lagu "Lancang Kuning" diceritakan berlayar pada malam hari. Seperti kita tahu, pelayaran pada malam hari, terutama nenek moyang dahulu, merupakan pelayaran yang mengandalkan kemampuan membaca petunjuk di langit melalui bintang-bintang. Kemampuan ini tentu tidak semua orang miliki. Nakhoda sebagai pemimpin harus pandai dalam hal itu.
Terlebih dalam lirik disebutkan, lancang kuning menerkam badai, hey menerkam badai. Lebih jauh, lagu "Lancang Kuning" sebenarnya menceritakan tentang rumah tangga. Nakhoda yang disebutkan dalam lirik merujuk kepada kepala keluarga atau suami. Jika suami tidak bisa bisa mengarungi bahtera rumah tangga, maka keluarga itu akan karam.
Lirik lagu "Lancang Kuning;"
Lancang kuning
Lancang kuning berlayar malam
Hey berlayar malam
Lancang kuning
Lancang kuning berlayar malam
Hey berlayar malam
Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam
Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Kalau nakhoda
Kalau nakhoda kuranglah paham
Hey kuranglah faham
Kalau nakhoda
Kalau nakhoda kuranglah paham
Hey kuranglah faham
Alamat lah kapal, alamatlah kapal akan tenggelam
Alamat lah kapal, alamatlah kapal akan tenggelam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning
Lancang kuning menerkam badai
Hey menerkam badai
Lancang kuning
Lancang kuning menerkam badai
Hey menerkam badai
Tali kemudi, tali kemudi berpilih tiga
Tali kemudi, tali kemudi berpilih tiga
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
Lancang kuning berlayar malam
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Takicuah Di Nan Tarang', Salah Satu Karya Ratu Sikumbang Paling Ikonis

Sikapi Karhutla Riau, Gibran Bakal Ketatkan Regulasi Hingga Pengawasan Pembukaan Lahan

Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit

Menteri LH Berangkatkan Tim Pemadam Karhutla Riau: Pantang Pulang Sebelum Padam

Titik Api Kebakaran Hutan dan Lahan Melonjak, Perusahaan Tidak Mitigasi Karhutla Bakal Ditindak

Aura Farming Jadi Viral, Tradisi Pacu Jalur Diklaim Malaysia, ini Penjelasan Dubes RI

Viralnya Video Aura Farming Tiru Gerakan Anak Kuantan Singingi Riau, Begini Sejarah Olah Raga Pacu Jalur

Lirik Lagu 'Nan Ko Paham' Maman Fvndy, Viral Jadi Soundtrack Konten Galau

Tabola Bale, Lagu Viral yang Satukan Dialek Timur dan Bahasa Minang: Ini Lirik dan Maknanya

Lirik Memory Hang Nadim Pulau Batam, Lagu Batak yang Lagi Viral
