Tangerang Selatan Jadi Tuan Rumah Pertama Hari Kopi Nasional
Acara "Cupping @Hommie.id" yang menampilkan 12 macam kopi Geisha di Hommie, The Icon Business Park, BSD, Tangerang, Minggu (9/7). (Foto: MP/A.Sunadji)
MerahPutih.Com - Hari Minggu (11/3) mendatang akan menjadi tonggak bersejarah bagi insan kopi Indonesia. Pasalnya, perayaan Hari Kopi Nasional akan diselenggarakan di Kota Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan terpilih sebagai tuan rumah pertama Hari Kopi Nasional. Acaranya aka berlangsung di Intermark Convention Hall, Serpong.
"Tentu ini akan menjadi salah satu sejarah di Indonesia. Tangsel menjadi tempat dimana ditetapkannya hari Kopi Nasional. Yang kita tahu bahwa kopi Indonesia banyak dikagumi di luar negeri," kata Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie ketika membuka Festival Kopi Nusantara 2018 di Intermak Serpong, Jumat (9/3).
Davnie sebagaimana dilansir Antara menambahkan tak hanya sebagai ajang memajukan dan melestarikan cita rasa kopi nasional, kegiatan ini menjadi agenda untuk menarik pariwisata di Kota Tangsel.
"Soalnya akan banyak pecinta kopi yang akan hadir ke tempat ini, dari seluruh penjuru Indonesia," kata mantan camat Ciledug itu.
Pameran ini sendiri sedikitnya diikuti oleh 30 pengusaha kopi dari seluruh penjuru Indonesia. Termasuk, petani-petani daerah yang unggul dalam sektor pertanian kopi. Misalnya Petani Kopi Arabica Bali, Kopi khas Jambi, sampai dengan Petani Kopi Wamena, Papua.
Festival Kopi Nusantara 2018 berlangsung mulai Jumat (9/3) hingga Minggu (11/3), menampilkan berbagai macam aktivitas mulai dari diskusi sampai penampilan/ pertunjukan.
Mulai dari diskusi bertajuk "Potensi Kopi Meningkatkan Pendapatan Nasional sampai dengan cara membuat "Latte art" yang belakangan tengah menjadi mode.
Puncaknya, penutupan Festival Kopi Nusantara 2018 rencananya akan menghadirkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Wapres JK diagendakan untuk mendeklarasikan pembentukan Dewan Kopi Indonesia (Dekopi).
Sementara di tempat yang sama, pengusaha kopi Pande Made Oka berharap pemerintah dapat lebih maksimal lagi dalam memberikan perhatian di sektor pertanian kopi, seperti negara lain yang lebih unggul.
"Kalau bisa pengadaan pupuknya lebih diperhatikan lagi untuk memudahkan petani," kata dia saat ditemui di ajang Festival Kopi Nusantara 2018, di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat.
Dia berharap dukungan dari pemerintah agar petani kopi dapat mengembangkan pasarnya ke luar negeri.
Namun diakui, semenjak tahun 2014 pemberdayaan petani kopi sudah jauh meningkat. Seiring dengan semakin banyaknya penikmat kopi di Indonesia.
"Saat ini sudah banyak sekali peminum dan pecinta kopi di Indonesia. Kafe-kafe kopi juga sudah banyak bertebaran. Maka wajar jika pemerintah memanfaatkan hal ini. Dengan cara memberdayakan petani kopi," kata dia.
Pande berharap pameran kopi berskala nasional seperti yang sekarang ini diselenggarakan dapat terus berlanjut.
"Kopi Indonesia itu berada di peringkat ke empat di dunia. Bermacam-macam, penyukanya bukan hanya dari Indonesia. Karena itu, pameran seperti ini akan meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia," pungkas Pande Made Oka.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Roemah Koffie Perkenalkan ‘Anak Daro’, Hampers Kopi Eksklusif Pembawa Cerita Minangkabau ke Dunia
Roemah Koffie Ramaikan Jakarta Coffee Week 2025, Angkat Kopi Nusantara lewat Latte Art Competition
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Pemanasan Global Ancam Stok Kopi, Picu Kenaikan Harga
SCAI Hunting Barista Terbaik Indonesia lewat Kompetisi Kopi di FLEI Business Show 2025
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
Brad Pitt dan Taika Waititi Bikin Iklan, Padukan Humor dan Kopi Perfetto
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
MRT Jakarta Bakal Perpanjang Jangkauan ke Wilayah Serpong
Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi