Tanah Bekas Galian Sumur Resapan Dekat SMP 216 Bikin Resah, Ini Respons Pemkot Jakpus

Tanah bekas galian Sumur resapan dekat SMPN 216 (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Proyek sumur resapan yang jadi andalan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mencegah banjir kembali menuai kontroversi. Kali ini, proyek tersebut justru membuat akses warga di jalan Komplek Pendidikan Salemba, Senen, Jakarta Pusat jadi terhambat.
Jalan tersebut berada tepat di belakang SMPN 216 Jakarta Pusat, di kawasan komplek Pendidikan, Salemba. Sejumlah pemotor melewati jalan tersebut dengan sangat berhati-hati. Sebab, kondisi kontur jalan yang tidak rata dan begerlombang.
Baca Juga:
PSI Usul Bentuk Pansus Sumur Resapan, Gerindra: Selalu Cari Sensasi
Akibat proyek tersebut, jalanan tersebut rusak dan susah dilewati. Gundukan tanah bekas proyek sumur resapan tampak dibiarkan berada di tengah jalan.
Selain itu, tampak pula dahan pohon melintang di tengah jalan hingga menutupi setengah badan jalan. Sejumlah paving block juga berserakan di sisi jalan.
Seorang pengendara, Refi (24) mengeluhkan bekas sisa proyek sumur resapan yang tak kunjung dibersihkan. Warga yang bekerja di kawasan Jakarta Pusat ini kesusahan kala harus melewati jalan tersebut. Bahkan tangannya sempat tersangkut dahan pohon.
"Ya kalau bisa dibersihin saja ini yang berserakan tanah-tanah," kata Refi di lokasi, Selasa (4/1).
Baca Juga:
PSI Usul Pembentukan Pansus Sumur Resapan
Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot) Jakarta Pusat pun langsung buka suara terkait Jalan Komplek Pendidikan Salemba, Senen, yang rusak akibat bekas proyek sumur resapan.
"Sejak Oktober awal bikinnya. Dinas SDA Pemprov," ujar pegawai Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Pemkot Jakpus, Zulfahmi kepada wartawan.

Zulfahmi menyebut, ada kendala dalam tahap perapihan sumur tersebut yang hingga kini belum tuntas. Menurut dia, perapihan tersebut merupakan tanggung jawab dari pihak vendor proyek sumur resapan yakni PT Sarana Perkasa.
"Ini sebenarnya sudah jadi tinggal perapihan saja yang terkendala. Itu pihak vendor yang membersihkan, kita sifatnya nekan saja," kata Zulfahmi.
Baca Juga:
Mobil Ketua PSI Terperosok Sumur Resapan, Wagub DKI: Tidak Perlu Dipermasalahkan
Zulfahmi menjelaskan, pihak vendor sampai saat ini belum memberi kejelasan terkait perapihan sumur tersebut kapan akan dirampungkan.
Sumur resapan tersebut menurut Zulfahmi sengaja dibangun karena tidak tersedianya saluran air yang memadai di sekitar lokasi.
"Sumur resapan ini keliling area komplek pendidikan ini, karena enggak ada saluran makanya bikin sumur resapan," terang Zulfahmi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia

Bapemperda DKI Bergerak Cepat, Gandeng Perguruan Tinggi Demi Selesaikan 15 Raperda Kekhususan Jakarta Tepat Waktu

Total 30 UMKM Isi Blok M Hub Rubanah atau Basement 1, Secara Bertahap Mulai Buka Oktober 2025

Sidak Parkir Ilegal dan Dugaan Pengemplangan Pajak, Pramono Anung Tegaskan Komitmennya Jadika Jakarta Kota yang Lebih Tertib dan Teratur

DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging

Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran

'Pelican Crossing' Mulai Diuji Coba dengan Pengawasan Dishub-Satpol PP, Anak Buah Pramono Beri Himbauan Begini

Pramono Tegaskan Lokasi Baru Pedagang Pasar Burung Barito Tempat Berhenti Banyak Orang

Heboh Tanggul Beton Laut di Cilincing, Pramono Segera Panggil PT KCN

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
