Tan Malaka Diharapkan Masuk Pelajaran Sejarah

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 09 November 2017
Tan Malaka Diharapkan Masuk Pelajaran Sejarah

Tan Malaka. (Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tokoh Pahlawan Nasional Tan Malaka diharapkan bisa masuk dalam pelajaran sejarah di sekolah dengan harapan generasi muda lebih mengenal serta memahami pemikirannya yang ikut memberikan sumbangsih demi kemerdekaan bangsa ini.

"Hak Tan Malaka masuk pelajaran resmi sejarah kemerdekaan. Selama ini, mencari sendiri tidak ada kurikulum," kata Direktur Eksekutif Tan Malaka Institut Khatibul Umam Wiranu saat ziarah di makam Tan Malaka, Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (9/11).

Ia mengatakan, Tan Malaka memang telah ditetapkan sebagai salah satu sosok pahlawan di Indonesia. Namun, keberadaannya seakan-akan ditutupi terutama saat Orde Baru sehingga tidak banyak masyarakat yang memahami tentang sosoknya.

Ia juga mengapresiasi pemerintah yang telah memberikan berbagai gelar pahlawan pada sejumlah sosok yang dinilai tepat. Namun, ia juga beharap Tan Malaka tetap diperhatikan, sebab ia adalah termasuk sosok yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Pemerintah harus perhatikan Tan Malaka, karena sebagai peletak dasar RI. Jadi, tidak bisa dipangkas secara historis. Namun, ada kemajuan pemerintah sekarang memberi ruang peneliti hadir memberikan perspektifnya," kata Umam seperti yang dikutip dari Antara.

Ia juga sengaja mengadakan ziarah di makam Tan Malaka ini. Dengan ziarah, sekaligus untuk mengingat berbagai sejarah lama serta petuah lama bahwa bangsa yang besar adalah yang menghormati pahlawannya.

Ketua Dewan Pakar Tan Malaka Institut Zulhasir Nasir menambahkan, generasi muda memang harus mengenal sosok Tan Malaka. Saat ini, ada beberapa pemikiran yang meragukan bahwa Tan Malaka bukan pahlawan. Padahal, Tan adalah sosok yang luar biasa hebat.

"Ada kurang penghargaan pada Tan Malaka karena ragu, jangan-jangan bukan pahlawan dan ini terjadi di masyarakat. Ada stigma yang sengaja tumbuh subur seolah tidak ada harganya. Padahal, orang ini luar biasa hebat," katanya.

Ia juga mengatakan, Tan Malaka juga dicap sebagai kiri yang pro-PKI. Padahal, ia melawan PKI dan PKI juga melawannya. Tan merupakan sosok yang sosialis tulen dan luar biasa mengabdikan dirinya ke masyarakat.

Anas, dari salah seorang mahasiswa yang juga ikut dalam acara ziarah itu mengatakan Tan Malaka merupakan sosok yang cerdas dan selalu semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia juga mengajarkan bahwa NKRI itu satu.

"Pemikirannya itu yang terkenal Madilog. Jadi, tidak perlu label-label, tapi yang penting satu saja NKRI," kata Anas.

Kegiatan ziarah itu diawali dengan seminar di STAIN Kediri. Kegiatan itu diikuti para mahasiswa serta dosen, dan setelahnya kegiatan dilanjutkan dengan ziarah makam. Mereka membacakan doa untuk Tan Malaka. (*)

#Tan Malaka #Pahlawan Nasional #Khatibul Umam Wiranu
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Cabut Nama Soeharto dari Daftar Calon Pahlawan Nasional
Amnesty International Indonesia menilai upaya menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Reformasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Cabut Nama Soeharto dari Daftar Calon Pahlawan Nasional
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
40 Nama Calon Pahlawan Nasional Resmi Diajukan, Ada Marsinah, Ali Sadikin, Hingga Soeharto
Kementerian Sosial (Kemensos) resmi mengajukan 40 nama untuk diseleksi menjadi calon penerima anugerah gelar Pahlawan Nasional tahun ini.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
40 Nama Calon Pahlawan Nasional Resmi Diajukan, Ada Marsinah, Ali Sadikin, Hingga Soeharto
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Rumah kecil Slamet Riyadi terakhir direhab tahun 1937.
Frengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Sosok aktivis 98 ini menyampaikan bahwa batas waktu pengusulan dari daerah akan berakhir pada akhir Mei
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Berita
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Nama Marsinah kembali menggema di tengah perayaan Hari Buruh 2025 yang digelar megah di kawasan Monas, Kamis (1/5/2025).
ImanK - Kamis, 01 Mei 2025
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Bagikan