Taliban Sudah Tunjuk Menteri, Tiongkok dan Rusia Sepakat Bantu Afghanistan


Istana Kepresidenan Afganistan. (Foto: Pemerintah Afganistan)
MerahPutih.com - Presiden Republik Rakyat Tiongkok atau China, Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersepakat untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam membantu Afghanistan mengatasi situasi sulit saat ini. Kesepakatan tersebut dicapai saat Xi melakukan pembicaraan via telepon dengan Putin pada Rabu (24/8).
Saat ini, Taliban telah menguasai hampir seluruh wilayah di Afghanistan dan pasukan amerika telah menarik diri dengan tenggat waktu 31 Agustus 2021. Taliban telah merebut kendali di semua kantor pemerintahan, istana kepresidenan, dan parlemen.
Baca Juga:
Anak dan Perempuan Tidak Dididik, G7 Siap Tahan Dana Milik Afghanistan
Xi mendesak semua faksi di Afghanistan membangun kerangka kerja politik inklusif dengan melibatkan beberapa pihak yang lebih luas.
Menurutnya, Afghanistan harus bisa mengambil kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan memutus hubungan dengan semua kelompok teroris agar bisa bergaul dengan dunia internasional, terutama negara tetangga.
Ia menegaskan, menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan dan pihaknya ingin berperan konstruktif dalam mendukung penyelesaian konflik politik di Afghanistan.
Presiden Putin menegaskan, situasi di Afghanistan saat ini sebagai bentuk kegagalan kekuatan eksternal yang memaksakan sistem politik di suatu negara sehingga berujung pada kehancuran dan malapetaka pada negara tersebut.
Putin menegaskan, negaranya memperkuat jalinan komunikasi dan koordinasi dengan Tiongkok agar bisa berpartisipasi aktif dalam kemitraan multilateral terkait Afghanistan sekaligus memerangi terorisme dan peredaran narkoba.
Rusia juga akan bekerja sama dengan China untuk mencegah dampak dari risiko keamanan di Afghanistan dan siap menghadapi gangguan kekuatan eksternal demi terpeliharanya stabilitas dan keamanan di kawasan seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Taliban telah menunjuk tokoh-tokoh lama mereka menduduki jabatan penting pemerintah diantaranya menteri keuangan dan menteri pertahanan Afghanistan. Tetapi, Taliban belum secara resmi mengumumkan penunjukan tersebut, yang dikatakan seorang komandan akan berlaku sementara.

Kantor berita Afghanistan, Pajhwok, melansir Selasa (24/8), Gul Agha telah ditetapkan sebagai menteri keuangan dan Sadr Ibrahim sebagai penjabat menteri dalam negeri.
Sementara itu, saluran berita Al Jazeera melaporkan, mantan tahanan Guantanamo, Mullah Abdul Qayyum Zakir, diangkat sebagai penjabat menteri pertahanan
Selain memasukkan tokoh Taliban ke posisi-posisi kunci pemerintahan, kelompok itu mengandalkan para pejabat tingkat lebih rendah untuk memastikan pemerintahan di Kabul tetap berjalan. Orang yang akan menduduki jabatan gubernur akan dipilih dari kalangan komandan Taliban yang paling berpengalaman dalam perang selama 20 tahun, yang baru saja berakhir. (*)
Baca Juga:
Demo di Depan Gedung UNHCR Ricuh, Imigran Afghanistan Gunakan Anak Sebagai 'Tameng'
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan

PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam

Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi

Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia

Hampir Sebulan Terjebak Longsor, 5 Pekerja Freeport Ditemukan Semua Sudah Jadi Mayat

Pasar Wonogiri Terbakar Hebat, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Langsung Diterjunkan

Komdigi Bekukan Izin TikTok Sampai Bersedia Berikan Data Detail Live Demo Agustus
