Tak Makan Empal Gentong, Tak Sah ke Cirebon
Kota Cirebon dikenal dengan kulinernya empal gentong. (MP/Mauritz)
EMPAL gentong menjadi alasan kuat untuk menikmatinya bila berkunjung ke Cirebon. Pelancong seolah tumpah ruah ke resto-resto yang menyajikan semangkok kearifan lokal dalam kuliner.
Kuliner khas Cirebon ini terbuat dari bahan dasar daging sapi yang dimasak seperti gulai ini kian populer. Cita rasanya gurih berpadu dengan daging yang empuk menciptakan sensasi berbeda di lidah para penikmatnya.
Baca Juga:
Empal gentong Cirebon tak lekang oleh zaman, dilestarikan oleh para pelaku usaha baik perorangan atau keluarga yang menjadi usaha warisan turun-temurun. Salah satunya H. Irwan, pemilik rumah makan empal gentong yang ada di Jalan Jenderal Sudirman (depan kantor Jasa Marga), berbekal pengalamannya menikmati berbagai macam kuliner.
Ia kini menekuni sekaligus melestarikan empal gentong dengan caranya sendiri. Baru-baru ini ia membuka Rumah Makan Empal Gentong Cirebon H. Irwan cabang ke-13. Ini melengkapi 12 cabang lainnya yang tersebar di sepanjang rest area ruas jalan tol mulai dari Cipali hingga jalan tol Semarang-Batang Jawa Tengah.
"Sebelum buka cabang empal gentong di Jalan Jenderal Sudirman (Ciperna) saya awalnya buka di rest area. Di rest area sepanjang jalan tol Cipali sampai jalan tol Semarang - Batang," kata Irwan Kuswandi, pemilik Empal Gentong Cirebon H. Irwan di Cirebon, Sabtu (23/9).
Di rumah makan ini tersedia beragam menu seperti empal gentong, empal asem, tahu gejrot, dan sate maranggi. Selain itu ada juga menu makanan Sunda seperti ayam goreng, burung marlon, pepes, sambal dadak, dan lainnya. Sajian kuliner khas Cirebon ini dibanderol dengan harag mulai dari Rp25 ribu. Jam operasional tempat makan ini dari hari Senin sampai Minggu pukul 07.00 - 22.00 WIB.
Sajiannya memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Karena empal gentong hangat disajikan langsung dalam gentong mini yang menambah nilai estetik budaya daerah. Berbeda dengan empal gentong Cirebon lainnya yang disajikan di mangkuk.
Empal Gentong disajikan di dalam gentong mini yang terbuat dari tanah liat. Penyajian ini akan mempertahankan cita rasa dan menjaga kehangatan dari empal gentong itu sendiri," terangnya.
Baca Juga:
Tidak lupa juga ada sejumlah sambal untuk pelengkap bagi penyuka makanan bercita rasa pedas. Selain itu, di resto ini juga tersedia aneka kerupuk yang akan semakin menambah nafsu makan.
"Ada sambal cabai merah tumbuk, sambal hijau. Untuk menemani pengunjung menikmati empal gentong kami juga menyediakan aneka kerupuk yang bisa menjadi pilihan pelengkap," tuturnya.
Ia mengaku bahwa ini merupakan realisasi dari pengalaman pribadi menikmati beragam kuliner di berbagai daerah. Kemudian diamati, dipelajari dan dimodifikasi dengan mengedepankan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
"Pada dasarnya saya memang suka kuliner. Di mana ada rumah makan baru buka saya pasti coba. Saya juga lihat bagaimana cara penyajiannya, bagaimana pelayanannya. Metode ini dimodifikasi lalu diaplikasikan ke RM H. Irwan. Untuk resep saya belajar sendiri dari pengalaman. Dan empal hentong H. Irwan ini sudah didaftarkan di Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)," katanya.
Empal Gentong ini memberikan pengalaman dalam menikmati kuliner khas Cirebon dengan cara berbeda. Pengunjung dari Cirebon dan sekitarnya bisa dengan mudah menemukan rumah makan empal gentong ini. Resto ini berada di lokasi strategis di Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi jalan lintas dari Cirebon ke Kuningan maupun sebaliknya.
Untuk pengunjung dari luar kota pun tak akan kesulitan menemukan rumah makan ini. Karena dari ruas jalan tol Palimanan-Kanci (Palikanci) tinggal keluar di pintu tol Ciperna langsung menuju sajian kuliner khas Cirebon ini. (Mauritz/Cirebon)
Baca Juga:
Bagikan
Yohanes Charles/Mauritz
Berita Terkait
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi