Tak Jadi Cawapres Prabowo, Cak Imin Berpotensi Keluar dari Koalisi dengan Gerindra


Atsif foto--Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.
MerahPutih.com - Sosok bakal cawapres Prabowo Subianto hingga kini masih tanda tanya. Namun, salah satu calon kuat adalah Erick Thohir.
Pengamat politik Jerry Massie menilai, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi berpotensi bubar.
Sebab, kedua partai belum menunjukkan gebrakan signifikan terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Baca Juga:
Partai Berkarya Nyatakan Dukungan ke Prabowo
"Koalisi PKB dan Gerindra bisa saja bubar jika Prabowo (Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra) berpasangan dengan calon lain," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Minggu (23/7).
Menurut Jerry, kebuntuan koalisi juga bisa terjadi lantaran Gerindra dan PKB memiliki daya tawar yang mutlak.
Gerindra ngotot mengusung Prabowo sebagai capres, sedangkan PKB mengotot mendorong Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres.
"Cak Imin punya ambisi untuk jadi cawapres," papar dia.
Jerry meramalkan tidak menutup kemungkinan PKB akan mendekat ke koalisi PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusung Ganjar Pranowo.
Bahkan, merapat ke Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Anies Baswedan.
"Namun di sisi lain saya lihat tak mungkin Cak Imin jadi cawapres Ganjar atau Anies," ucap dia.
Baca Juga:
Adian Yakin Kedekatan Jokowi Dengan Prabowo Bukan Dukungan Pilpres
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies ini menyarankan Cak Imin mesti cermat dalam menentukan strategi politik ke depan.
"Misalnya menentukan apakah dirinya menunggu kepastian sebagai cawapres Prabowo atau memilih koalisi lain untuk dijajaki," tutup Jerry.
Sekadar informasi, Gerindra dan PKB menandatangani piagam deklarasi untuk meresmikan pembentukan koalisi ini pada acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerakan Indonesia Raya.
Mereka menyepakati bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden koalisi akan ditentukan oleh ketua umum kedua partai secara bersama-sama.
Bahkan, pada 24 Januari lalu, kedua partai secara resmi membuka Sekretariat Bersama yang diresmikan oleh kedua Ketua Umum masing-masing partai. (Knu)
Baca Juga:
Mantan KSAU dan Eks Kapolda Metro Jaya Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo Subianto
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie
