Tak Hanya Merusak, Kereta Gantung Juga Ciderai Keindahan di Gunung Rinjani

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 24 Januari 2020
Tak Hanya Merusak, Kereta Gantung Juga Ciderai Keindahan di Gunung Rinjani

Panorama keindahan Gunung Rinjani (3.726 mdpl), di Pulau Lombok, NTB. (Foto: ANTARA/Awaludin)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Praktisi pariwisata Nusa Tenggara Barat, Akram Wirahadi menyatakan rencana pembangunan kereta gantung diluar kawasan Gunung Rinjani tetap saja dinilai akan merusak dan menciderai keindahan alam gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia itu.

"Kebijakan atas rencana pembangunan proyek fantasi kereta gantung di kawasan Geopark Rinjani sungguh 'melukai' rasa cinta terhadap alam yang justru di saat kita sedang gencar-gencarnya melakukan upaya konservasi dan proteksi lingkungan, apalagi ditengah bencana lingkungan dan hilangnya sumber daya air yang semakin parah," kata Akram Wirahadi di Mataram, Kamis (23/1).

Mamik Akram sapaan akrabnya, menjelaskan sejak dulu isu Rinjani menjadi "public interest" dan sentral karena Rinjani adalah sumber daya hidup bagi masyarakat suku Sasak dan penduduk di Pulau Lombok, NTB, sehingga apapun yang dilakukan mestinya melalui proses konsultasi publik yang panjang dan debat publik yang sehat serta study kelayakan yang akurat dan kredibel.

Baca Juga:

Air Terjun Benang Kelambu nan Eksotis, Surga Kecil di Kaki Gunung Rinjani

Menurut Dewan Penasehat Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB itu, ada sejumlah alasan sehingga dirinya tak sependapat jika kebijakan atas rencana pembangunan kereta gantung di kawasan Rinjani. Antara lain, Rinjani adalah kawasan adat atau warisan budaya, bahkan menjadi warisan dunia dan diakui sebagai kawasan UNESCO Global Geopark yang harus dijaga nilai-nilai yang melekat padanya.

"Jadi Rinjani ini sakral bagi orang Sasak, masyarakat Hindu dan Budha di NTB," tegasnya.

Selanjutnya, menurut Mamik Akram, Rinjani menjadi sumber daya hidup, sumber air dan udara bagi seluruh penduduk di pulau Lombok, sehingga kalau pembangunan itu dilakukan kemungkinan besar akan memberi dampak perusakan lingkungan karena ada pengembangan fasilitas komersial di sekitar lokasi.

"Apalagi kalau izin Amdalnya dikerjakan cuman 3 bulan," ujar Mamik Akram.

Selain itu, sebut Mamik Akram, tidak ada studi pasar yang menunjukkan bahwa fasilitas kereta gantung akan menciptakan permintaan pasar atau "market demand". Sebab, jika belajar dari banyak fasilitas sejenis di beberapa tempat, hal ini hanya akan menciptakan objek wisata "just another tourist attraction" saja, sedangkan pasar fasilitas ini pun sudah tidak diminati.

"Saya khawatir, proyek ini kalau jadi, hanya ramai di awal, bisnis tidak berkembang, biaya operasional "operation cost" tinggi, investor merugi dan minggat. Kemudian,
kita hanya akan melihat monumen - monumen baja yang merusak pemandangan seperti halnya beberapa kasus dibeberapa negara lain," ungkapnya.

Peristiwa gempa dan penutupan beberapa faktor populernya Gunung Rinjani. (Foto: Pixabay/arhnue)
Peristiwa gempa dan penutupan beberapa faktor populernya Gunung Rinjani. (Foto: Pixabay/arhnue)

Kalaupun ramai, lanjut Mamik Akram, fasilitas ini akan menciptakan "over tourism" yang merusak. Contoh di kawasan tiga Gili (Trawangan, Air dan Meno), di mana Pemda Lombok Utara keteteran mengurusi sampah yang begitu banyak dengan fasilitas serba terbatas.

"Mengurus sampah di depan mata aja nggak bisa apalagi di hutan belantara dan terjal. Rinjani akan menjadi tempat sampah terbesar di dunia "the biggest trash dump in the world," ucapnya.

Disamping itu, menurutnya lagi, branding Rinjani di dunia masuk kategori pendakian gunung ringan atau light mountaineering yang digemari oleh banyak kalangan pecinta "outdoor" di seluruh dunia, karena track nya yang nyaman dan tidak extreme.. justru pasar mountaineering ini jumlahnya terbanyak. Namun, karena kereta gantung justru akan memurunkan minat pasar tersebut untuk ke Rinjani.

"Padahal dengan tampilan Rinjani sekarang aja, kalau pasar ini digarap dengan baik akan menyumbangkan PAD dan devisa yang besar karena sebain besar travaler nya dari kalangan menengah atas yang setiap saat membutuhkan "nature therapy"," katanya.

Kepopuleran Gunung Rinjani di Google harus didorong pelaku usaha wisata setempat. (Foto: Pixabay/rinaagtiana)
Kepopuleran Gunung Rinjani di Google harus didorong pelaku usaha wisata setempat. (Foto: Pixabay/rinaagtiana)

Ia menambahkan, dari sisi rencana pembangunan kereta gantung ini akan menyerap tenaga kerja banyak diragukan Mamik Akram. Karena, kata dia, fasilitas kereta gantung tidak mungkin menyerap banyak tenaga kerja mengingat sifatnya yang serba otomatis.

"Justru yang ada di setiap stopan yang dilalui kereta gantung akan banyak pedagang dadakan yang tidak terkontrol. Jadi kebayang sampahnya," ujar Akram.

Mamik Akram juga melihat dari sisi keselamatan dan kesehatan, keberadaan kereta gantung di Rinjani sangat rawan. Pasalnya, Rinjani dan Lombok itu cukup rentan dengan letusan gunung berapi dan aktivitas kegempaan yang aktif.

"Nah jalur evakuasi Rinjani mau lewat jalur mana saja itu termasuk grade sulit. Jadi safety plan nya harus melebihi negara-megara maju, karena fasilitas sejenis di negara maju grade nya sangat rendah tapi umumnya lebih mudah," katanya.

Baca Juga:

Geopark yang Diakui UNESCO, Termasuk Gunung Rinjani

Belum terganggunya habitat flora dan fauna di sepanjang jalur kabel kereta gantung. Intensitas beroperasinya fasilitas ini akan merubah perilaku dan pergerakan fauna yang bisa menyebabkan kepunahan. Terus polusi visul sekali bangun maka tidak akan bisa merubahnya karena fasilitas tersebut tidak bisa di daur ulang.

"Pertanyaannya seberapa besar sih untung dari bisnis ini dibandingkan dengan mudarat nya. Kalau melihat kesanggupan harga bayar konsumen Indonesia sangat kecil dibandingkan dengan nilai investasinya, sehingga saya gak yakin bisnis ini untung besar apalagi dengan jumlah kunjungan ke Lombok angkanya terus merosot,"

Karena itu, ia menyarankan kepada Gubernur NTB untuk mempertimbangkan rencana pembangunan kereta gantung tersebut. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan devisa dan PAD dari Rinjani yang ramah lingkungan.

"Jadi kereta gantung ini hebatnya dimana ya?. Hanya kita-kita yang melihat kemajuan semu yang akan mengatakan ini hebat, luar biasa. Ada beberpa hal yang justru lebih urgent untuk ditangani di kawasan Rinjani yakni penebangan liar, pemulihan hutan, dan pengelolaan sumber air," katanya. (*)

#Gunung Rinjani
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Mulai Oktober, Pendaki Naik Rinjani Wajib Punya Asuransi Premium
SOP baru ini juga mengatur pengetatan batas maksimal pendaki yang boleh didampingi seorang guide atau porter saat proses pendakian.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Agustus 2025
Mulai Oktober, Pendaki Naik Rinjani Wajib Punya Asuransi Premium
Indonesia
Pendaki Rinjani Akan Dipasang Aplikasi Pelacak, Uji Coba Dimulai Akhir Agustus
Penggunaan aplikasi pelacak dilakukan sebagai langkah mitigasi pendakian di jalur Rinjani
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Agustus 2025
Pendaki Rinjani Akan Dipasang Aplikasi Pelacak, Uji Coba Dimulai Akhir Agustus
Indonesia
Pendaki Pemula Dilarang Naik Rinjani, Harus Grade 4 Dibuktikan Lewat Sertifikat Atau Foto
Kemenhut kini memberlakukan SOP baru bagi pendaki yang boleh memasuki area Gunung Rinjani.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Agustus 2025
Pendaki Pemula Dilarang Naik Rinjani, Harus Grade 4 Dibuktikan Lewat Sertifikat Atau Foto
Indonesia
Hari Ini Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali, Masuk Harus Beli Tiket Online
Semua jalur pendakian kunjungan wisata alam di kawasan Gunung Rinjani Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dibuka mulai hari ini 11 Agustus 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Hari Ini Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali, Masuk Harus Beli Tiket Online
Indonesia
Jalur Pendakian di Titik Rawan Gunung Rinjani Diperbaiki, Libatkan TNI
Perbaikan dilakukan untuk meningkatkan serta memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung atau pendaki.
Frengky Aruan - Selasa, 29 Juli 2025
Jalur Pendakian di Titik Rawan Gunung Rinjani Diperbaiki, Libatkan TNI
Indonesia
Gunung Rinjani Ditutup Total, Pendaki yang Sudah Beli Tiket 1-10 Agustus Bisa Ajukan Refund
Jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ditutup total selama sepuluh hari mulai 1 Agustus 2025 mendatang.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Juli 2025
Gunung Rinjani Ditutup Total, Pendaki yang Sudah Beli Tiket 1-10 Agustus Bisa Ajukan Refund
Indonesia
Semua Jalur Rinjani Ditutup Total 1-10 Agustus, Ada 6 Ini Nama Treknya
Seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang terdiri dari enam trek ditutup total mulai 1 Agustus 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 24 Juli 2025
Semua Jalur Rinjani Ditutup Total 1-10 Agustus, Ada 6 Ini Nama Treknya
Indonesia
Bantah Isu Investor Kereta Gantung Rinjani Kabur, Pemprov: Sudah Panjer Rp 5 Miliar
“Investor ini tidak pernah pergi dari Lombok karena kantornya ada di Gunung Sari-Lombok Barat."
Wisnu Cipto - Selasa, 22 Juli 2025
Bantah Isu Investor Kereta Gantung Rinjani Kabur, Pemprov: Sudah Panjer Rp 5 Miliar
Indonesia
Banyak Turis Asing Terjatuh, Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan.
Dwi Astarini - Sabtu, 19 Juli 2025
Banyak Turis Asing Terjatuh, Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Indonesia
Dua Kecelakaan Beruntun, jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak Rinjani Ditutup
Penutupan itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan layanan fasilitas wisata alam dan pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Dua Kecelakaan Beruntun, jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak Rinjani Ditutup
Bagikan