Tak Ada Perayaan Festival Purim di Israel
Festival Purim dilarang karena dapat menjadi penyebaran virus, (Foto: Reuters.com)
PANDEMI tak kunjung selesai. Ini yang membuat pemerintah Israel melarang perayaan Festival Purim yang jatuh pada tanggal 25 Februari lalu. Beberapa polisi terlihat berusaha mencegah pesta yang biasanya identik dengan kostum dan minum-minuman beralkohol tersebut.
Komandan polisi Tel Aviv, Ziv Saguy, mengatakan dengan tegas bahwa Festival Purim dilarang dengan alasan apapun. “Pesta Purim dilarang, dengan denda bagi siapa pun yang menyelenggarakannya. Kami akan membubarkan beberapa pesta yang diadakan melanggar hukum, termasuk pesta jalanan yang diadakan di seluruh Pusat Kota dan di pasar terbuka Mahane Yehuda, dan sore hari di Jalan Bar Ilan. Kami akan memberikan denda 200 juta setiap jamnya jika ada yang berani melanggar”, ujar Saguy seperti dilansir laman Reuters.
Baca Juga:
Kemacetan panjang terjadi di jalan Tel Aviv ketika polisi berusaha menghalangi kelompok tersebut untuk mengikuti festival purim. Banyak orang yang tidak memakai kendaraan pribadi dan lebih memilih berjalan kaki. Bahkan seorang ahli epidemologi Universitas Ibrani, Hagai Levine, mengatakan sempat frustasi akibat kemacetan tersebut.
“Ini gila. Benar-benar Tidak ada logika. Bayangkan jika Anda berada di ambulans mencoba menuju ke Hadassah-University Medical Center. Bisa saja mati karena macet”, tutur Levine mengutip laman jpost. Seorang pemimpin yahudi ultra ortodoks, menjelaskan bahwa tidak ada minuman alkohol pada perayaan tahun ini.
“Minum alkohol berlebihan adalah bagian penting dari festival ini. Tetapi untuk tahun ini Festival Purim tidak ada yang seperti itu karena yang mabuk akan kehilangan kejernihan pikirannya dan bertanggung jawab untuk tidak berperilaku hati-hati untuk menjaga kesehatannya”, tuturnya mengutip laman Arutz 7.
Baca Juga:
Komunitas ultra-Ortodoks Israel merasa perayaan festival purim tahun ini berbeda karena adanya COVID-19. Menteri kesehatan Israel, Yaakov Litzman, mengatakan komunitas tersebut menjadi salah satu penyumbang dalam penyebaran Covid-19.
“Mereka membentuk sekitar 15% dari populasi tetapi kadang-kadang menyumbang sebanyak 35% kasus virus korona. Ini adalah sebuah situasi darurat”, ujar Litzman seperti dilansir laman jpost.
Festival purim adalah perayaan umat Yahudi yang telah ada sejak jaman Kekaisaran Persia kuno dan berkembang setiap tahunnya. (ard)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Gesrek Festival 2025, Kolaborasi Musik Multi-Genre dan Komunitas Motor Besar
GSrek Indonesia Gelar The Grand Tour 2, Touring sambil Mengabdi untuk Negeri
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta