TAI 'Teriak' Atas Matinya Wadah Seni di Surabaya

Para seniman Surabaya memajang karya seninya di depan Gedung Dewan Kesenian Surabaya sebagai aksi protes matinya seni dan budaya di Surabaya (MP/Andika Eldon)
MerahPutih.com - Para tokoh serta seniman di Surabaya yang tergabung dalam Teater Api Indonesia (TAI) menggelar aksi protes lantaran rencana performance art yang bakal digelar batal lantaran Surabaya masih memanas dan dikhawatirkan terindikasi memecah belah warga Kota Surabaya.
Luhur Kayungga, tokoh seni Surabaya mengatakan, sebenarnya performancenya kali ini untuk menunjukan keprihatinan matinya kebudayaan dan kesenian di Surabaya.
Baca Juga
Langgar Perwali, Dishub dan Satlantas Polresta Surakarta Bubarkan Pesepeda Massal
“Performance art ini kita hentikan dan kita ganti dengan seni instalasi di depan Gedung Balai Pemuda. Aksi tersebut memaparkan rasa keprihatinan pada Kota Surabaya yang telah lama mati kebudayaan dan keseniannya. Sebab terkesan dibunuh secara pelan-pelan. Bagaimana tidak? Wadah atau tempat kesenian tersebut kini dibangun gedung bertingkat dan taman," ujar Luhur saat dihubungi, Rabu (17/6).

Sebelum wabah COVID-19 tersebar di Indonesia, khususnya Surabaya, kesenian nampak terhimpit oleh keegoisan pemerintah Kota, setelah wabah masuk kota Pahlawan pemerintah Kota.
"Kondisi ini semakin minim kepedulian Pemkot kepada sejumlah seniman sebab terdampak konspirasi pembagian tali asih yang dikacau dan rawan gesekan antar seniman," tandas Luhur.
Keprihatinan matinya kebudayaan dan kesenian ini, sudah terjadi dari rumah Bung Tomo yang kini hilang, kantong kesenian THR (Taman Hiburan rakyat) dan TRS (Taman Remaja Surabaya) yang saat ini di tutup. Dan kini hanya menyisakan Balai Pemuda.
Baca Juga
Freddy Numberi Tegaskan Kasus Floyd dan Persoalan di Papua Berbeda
“Saya berpesan kepada Pemkot sebagai pemangku kebijakan, kantong-kantong kebudayaan harus ditumbuhkan supaya perilaku masyarakat Surabaya bisa seimbang dengan bangunan-bangunan kemanusiaan,” pungkas Luhur. (And)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

ara contemporary Hadirkan Galeri Seni Beriskan 17 Seniman Asia Tenggarra

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa: Dari Komedi, Drama, hingga Musikal

Kepergian Titiek Puspa, Jokowi: Indonesia Kehilangan Tokoh Inspiratif
