TAI 'Teriak' Atas Matinya Wadah Seni di Surabaya

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 17 Juni 2020
TAI 'Teriak' Atas Matinya Wadah Seni di Surabaya

Para seniman Surabaya memajang karya seninya di depan Gedung Dewan Kesenian Surabaya sebagai aksi protes matinya seni dan budaya di Surabaya (MP/Andika Eldon)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Para tokoh serta seniman di Surabaya yang tergabung dalam Teater Api Indonesia (TAI) menggelar aksi protes lantaran rencana performance art yang bakal digelar batal lantaran Surabaya masih memanas dan dikhawatirkan terindikasi memecah belah warga Kota Surabaya.

Luhur Kayungga, tokoh seni Surabaya mengatakan, sebenarnya performancenya kali ini untuk menunjukan keprihatinan matinya kebudayaan dan kesenian di Surabaya.

Baca Juga

Langgar Perwali, Dishub dan Satlantas Polresta Surakarta Bubarkan Pesepeda Massal

“Performance art ini kita hentikan dan kita ganti dengan seni instalasi di depan Gedung Balai Pemuda. Aksi tersebut memaparkan rasa keprihatinan pada Kota Surabaya yang telah lama mati kebudayaan dan keseniannya. Sebab terkesan dibunuh secara pelan-pelan. Bagaimana tidak? Wadah atau tempat kesenian tersebut kini dibangun gedung bertingkat dan taman," ujar Luhur saat dihubungi, Rabu (17/6).

Para seniman Surabaya memajang karya seninya di depan Gedung Dewan Kesenian Surabaya sebagai aksi protes matinya seni dan budaya di Surabaya (MP/Andika Eldon)

Sebelum wabah COVID-19 tersebar di Indonesia, khususnya Surabaya, kesenian nampak terhimpit oleh keegoisan pemerintah Kota, setelah wabah masuk kota Pahlawan pemerintah Kota.

"Kondisi ini semakin minim kepedulian Pemkot kepada sejumlah seniman sebab terdampak konspirasi pembagian tali asih yang dikacau dan rawan gesekan antar seniman," tandas Luhur.

Keprihatinan matinya kebudayaan dan kesenian ini, sudah terjadi dari rumah Bung Tomo yang kini hilang, kantong kesenian THR (Taman Hiburan rakyat) dan TRS (Taman Remaja Surabaya) yang saat ini di tutup. Dan kini hanya menyisakan Balai Pemuda.

Baca Juga

Freddy Numberi Tegaskan Kasus Floyd dan Persoalan di Papua Berbeda

“Saya berpesan kepada Pemkot sebagai pemangku kebijakan, kantong-kantong kebudayaan harus ditumbuhkan supaya perilaku masyarakat Surabaya bisa seimbang dengan bangunan-bangunan kemanusiaan,” pungkas Luhur. (And)

#Seniman #Seniman Serba Bisa #Seniman Kontroversial #Surabaya
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Indonesia
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 21.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Indonesia
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Polemik royalti lagu kini masih ricuh. Pelaku usaha hingga seniman mendesak DPRD Solo untuk membubarkan LMKN.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Bagikan