Survei ASI: Elektabilitas Pj Heru Ungguli Ahok di DKI Jakarta


Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023). ANTARA/Siti Nurhaliza
MerahPutih.com - Elektabilitas Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungguli eks Komisaris PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menurut hasil survei Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI).
Survei bertemakan 'Persepsi Publik terhadap Isi Sosial Ekonomi & Peta Elektoral Pilkada DKI Jakarta 2024' ini, dilaksanakan pada 23-29 April 2024 di Provinsi DKI Jakarta melalui wawancara tatap muka.
Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an mengatakan, pihaknya menggunakan metode penarikan multistage random sampling dengan melibatkan 400 responden serta margin of eror +/- 4,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Ali menuturkan, dalam pertanyaan terbuka terkait cagub DKI 2024 sejumlah nama masuk dalam peta elektoral Pilkada Jakarta.
"Anies Baswedan (19,8 persen), Ridwan Kamil (15,8 persen), Heru Budi Hartono (7,8 persen), Basuki Tjahaja Purnama (5,8 persen), Ahmad Sahroni (3,5 persen), Tri Rismaharini (1,8 persen), Kaesang Pangarep (1,6), Ahmad Riza Patria (0,8 persen), Bima Arya (0,5 persen) dan Mardani Ali Sera (0,5 persen)," kata Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5).
Baca juga:
KPU DKI Sebut Ahok Bisa Mencalonkan jadi Cagub DKI
Selanjutnya, ASI juga menggunakan simulasi 15 nama bakal cagub DKI 2024. Hasilnya Ridwan Kamil memperoleh (30,5 persen), Anies Baswedan (29,0 persen), Heru Budi Hartono (7,0 persen), Ahmad Sahroni (6,8 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), Ahmad Riza Patria (2,8 persen), Kaesang Pangarep (2,0 persen).
Erwin Aksa (1,8 persen), Abdullah Azwar Anas (1,5 persen), Mardani Ali Sera (1,3 persen), Bima Arya (0,5 persen), Ahmed Zaki Iskandar (0,3 persen), Airin Rachmi Diany (0,3 persen), Bahlil Lahadalia (0,3 persen), dan Hendrar Prihadi (0,3 persen). Sementara yang tidak tahu/tidak jawab 12,0 persen.
Baca juga:
Sri Mulyani Hingga Risma Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP
"Terkait simulasi 10 nama bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2024. Ridwan Kamil (39,3 persen), Heru Budi Hartono (9,7 persen), Ahmad Sahroni (9,5 persen), Tri Rismaharini (5,5 persen), Ahmad Riza Patria (4,5 persen), Kaesang Pangarep (3,5 persen), Mardani Ali Sera (3,3 persen), Ahmed Zaki Iskandar (2,0 persen), Bahlil Lahadalia (2,0 persen), dan Bima Arya (2,0 persen)," sambungnya.
Kendati demikian, Ali menuturkan, pihaknya mencatat sebanyak 59,0 persen warga DKI Jakarta mengaku masih mungkin mengubah pilihan (swing voters) terkait Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024, sementara yang mengatakan tidak akan berubah (strong voters) 32,3 persen dan yang tidak tahu atau tidak jawab 8,8 persen.
Baca juga:
Mardani Ali Sera hingga Sohibul Iman Masuk Bursa Calon Gubernur DKI
Dalam survei ini, ASI juga mencatat tren yang paling mempengaruhi pilihan cagub DKI Jakarta 2024. Pertama melihat Kinerja dan Pengalaman Kandidat (37,3 persen) adalah latar belakang yang paling banyak dipilih, disusul Visi-Misi dan Program Kandidat (19,3 persen), Kedua karakter Personal Kandidat (13,5 persen), Agama yang Dianut Kandidat (12,5 persen), dan Kualitas/Kompetensi Kandidat (8,0 persen), kemudian 3,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Gratiskan Sewa 2 Bulan, UMKM Berebut Tempati Blok M Hub

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Resmikan Halte Senen yang Rusak Parah saat Kerusuhan, Senin (8/9)

Pramono Kasi Target ke Atlet Jakarta, Raih Juara Umum PON 2028

Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD

DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut

Anggaran Rp 3,9 Miliar Habis untuk Perbaiki 18 Lampu Lalu Lintas Akibat Demo Anarkis di Jakarta

Hari Setelah Kericuhan: Jakarta Berangsur Pulih, Monas dan Area Vital Lainnya Sepi dari Unjuk Rasa
