Supermoon Terakhir di Tahun 2020, Begini Cara Melihatnya

Leonard Leonard - Rabu, 06 Mei 2020
Supermoon Terakhir di Tahun 2020, Begini Cara Melihatnya

Bulan besar yang terakhir terlihat di tahun 2020. (Foto: Pixabay/photo-graphe)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

JIKA kamu belum sempat melihat salah satu dari tiga supermoon menakjubkan di tahun 2020. Masih memiliki kesempatan terakhir di minggu ini. Super Flower Moon akan tampak setelah matahari terbenam. Ini merupakan kombinasi bulan purnama, ketika bulan tampak sepenuhnya diterangi dari Bumi dan supermoon yakni ketika bulan dekat dengan Bumi dan tampak lebih besar dari biasanya.

Fase bulan purnama terjadi tepat pada pukul 10:45 waktu universal pada hari Kamis, 7 Mei. Waktu global yang diterjemahkan menjadi 6:45 ET dan 3:45 PT. Momen ini menawarkan tingkat keterangan 100 persen.

Baca juga:

Catat! Hari ini Puncaknya Hujan Meteor Eta Aquarid

1
Momen ini menawarkan tingkat keterangan 100 persen (Foto: Pixabay/djdjenny)

“Definisi supermoon tidak diciptakan oleh astronom. Melainkan oleh seorang peramal. Definisi yang sangat luas, dan diperdebatkan secara online, adalah bahwa bulan berada dalam orbit elips di sekitar Bumi. Orbitnya bukan lingkaran yang sempurna, jadi kadang-kadang sedikit lebih dekat dan kadang-kadang sedikit lebih jauh," kata Dr. Jackie Faherty, Ilmuwan Senior dan Manajer Pendidikan Senior di Departemen Astrofisika dan Departemen Pendidikan di Museum Sejarah Alam Amerika di New York.

Definisi astrologi supermoon adalah bulan purnama yang berada pada 90 persen jarak terdekatnya ke Bumi. "Seorang astronom akan menyebut supermoon, bulan perigee syzygy, yaitu bulan purnama pada jarak terdekat ke Bumi. Namun orang-orang lebih menyukai kata super," kata Faherty.

Ada dua waktu khusus untuk melihat Super Flower Moon terbaik, bulan terbit dan bulan terbenam. "Ketika bulan sangat rendah di cakrawala, kamu akan mendapatkan dua efek indah yang benar-benar apa yang dicari orang," kata Faherty.

Yang pertama adalah warna yang indah, kamu bisa melihat bulan tampak merah muda atau bahkan agak kuning dan kekuningan ketika dekat dengan cakrawala. Itu berlaku untuk semua bulan purnama. “Yang kedua adalah ilusi optik. Ketika bulan sangat dekat dengan cakrawala, otak kita menerjemahkannya dan berpikir bahwa bulan terlihat jauh lebih besar daripada yang sebenarnya. Yang harus kamu lakukan adalah menemukan dimana matahari terbenam dan berbalik serta mencari cara lain untuk menangkap bulan terbit. Ini selalu benar-benar menakjubkan," kata Faherty.

Baca juga:

30 Tahun Teleskop Hubble, Menjadikan Astronomi Lebih Menarik

2
Yang menyaksikan akan mendapatkan dua efek indah (Foto:Pixabay/sergei_spars)

Bulan purnama berikutnya adalah Strawberry Moon pada tanggal 5 Juni 2020. Nama ini berasal dari panen buah stoberi. Walau demikian, bulan purnama Juni kadang-kadang disebut Hot Moon atau Rose Moon

Bulan purnama pada bulan Juni 2020 akan memberi stargazer gerhana Strawberry Moon yang sangat istimewa, namun tergantung dimana kamu berada. Seperti yang terlihat dari Asia, Afrika, dan Australia, 57 persen bulan purnama sebagian akan mengalir ke bayangan raksasa Bumi di ruang angkasa. Itu akan menyebabkan gerhana bulan penumbral kecil.

Sayangnya, pusat bulan tidak akan berubah menjadi kemerahan seperti yang terjadi pada blood moon. Warna yang dihasilkan adalah abu-abu kusam. Untuk menyaksikan bulan purnama dengan minim sinar, masih bisa menjadi pemandangan yang indah di malam yang cerah.

Musim supermoon tahun 2020 hampir berakhir, tetapi yang berikutnya patut ditunggu. Supermoon berikutnya adalah Super Pink Moon pada 27 April 2021. Lalu diikuti oleh Super Flower Blood Moon Eclipse pada 26 Mei 2021, atau dikenal sebagai gerhana bulan total. Pengamat di Amerika, Australia, dan Tiongkok akan melihat blood moon langka selama 15 menit. (lgi)

Baca juga:

Lelang Batu Terbesar dari Bulan. Tertarik?

#Bulan #Supermoon
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Indonesia
Waspada Bencana! "Supermoon" Bikin Jakarta Utara Terancam Banjir Rob Parah Pekan Ini!
Fenomena ini menyebabkan peningkatan signifikan pada pasang surut air laut
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Waspada Bencana!
Indonesia
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Potensi banjir rob berdasarkan informasi dari BMKG.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 15 November 2024
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Lifestyle
Bangun Pangkalan, China Kembangkan Batu Bata Bulan
Batu bata itu diklaim memiliki kekuatan lebih daripada tiga kali lipat ketimbang batu bata merah standar atau batu bata beton.
Dwi Astarini - Senin, 21 Oktober 2024
Bangun Pangkalan, China Kembangkan Batu Bata Bulan
Indonesia
Puncak Hunter’s Moon, BMKG Ingatkan untuk Mewaspadai Banjir Rob
Purnama berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Oktober 2024
Puncak Hunter’s Moon, BMKG Ingatkan untuk Mewaspadai Banjir Rob
Indonesia
Malam Ini Puncak Fenomena Hunter Moon, BMKG Pastikan Aman
Hunter Moon merupakan fase puncak purnama dengan posisi bulan paling dekat dengan bumi.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Oktober 2024
Malam Ini Puncak Fenomena Hunter Moon, BMKG Pastikan Aman
Lifestyle
Fenomena ‘Bulan Kembar’, BRIN Ungkap Faktanya
Bulan merupakan satu-satunya satelit alami bumi yang ukurannya besar.
Dwi Astarini - Rabu, 25 September 2024
Fenomena ‘Bulan Kembar’, BRIN Ungkap Faktanya
Lifestyle
Ilmuwan Sebut Bulan Pernah Ditutupi Lautan Magma
Ilmuwan sebut jika Bulan pernah ditutupi lautan magma. Hal itu terungkap setelah Pragyan menyisir permukaan Bulan musim panas lalu.
Soffi Amira - Selasa, 27 Agustus 2024
Ilmuwan Sebut Bulan Pernah Ditutupi Lautan Magma
Lifestyle
China Usulkan Peluncur Magnetik Bulan, Bisa Kirim Sumber Daya dengan Biaya Murah
China mengusulkan peluncur magnetik Bulan. Tujuannya adalah memudahkan pengiriman material Bulan ke Bumi dengan harga terjangkau.
Soffi Amira - Selasa, 20 Agustus 2024
China Usulkan Peluncur Magnetik Bulan, Bisa Kirim Sumber Daya dengan Biaya Murah
Dunia
Dipamerkan di Sci Power for Future Thailand Fair, Sampel Tanah Bulan Jadi Sorotan
Sampel yang hanya berbobot 75 miligram itu diberi nama The Moon Shines Bright On Me.
Dwi Astarini - Rabu, 31 Juli 2024
Dipamerkan di Sci Power for Future Thailand Fair, Sampel Tanah Bulan Jadi Sorotan
Bagikan