Super Kencang, Jet Supersonik Terbaru Akan Diluncurkan

KECEPATANNYA bak kilat. Begitulah jet supersonik terbaru yang akan diperkenalkan ke publik pada tanggal 7 Oktober. Penerbangan akan terasa ultra cepat dengan menggunakan jet bernama Overture ini.

Prototipe jet ini yang diberi nama XB-1 hampir selesai dikerjakan. Laman Flight Global menjelaskan Boom Supersonic, perusahaan pembuat jet ini telah memasang sayap pesawat ke badan pesawatnya, membangun penstabil vertikal, dan menyelesaikan uji pendaratan roda.

Baca juga:

Kenali Konsep Mobil Terbang Terbaru dari Embraer

Kecepatan tertinggi supersonik ini ini mencapai Mach 2.2, yaitu nyaris hampir 2.735 km per jam. Pesawat ini hanya memiliki ruang untuk satu orang pilot sarat pengalaman yang direkrut dari Angkatan Udara AS. Uji coba terbang akan dilakukan di Mojave Air & Space Port di California pada tahun 2021.

"Kami memastikan bahwa masa depan supersonik aman, ramah lingkungan, dan sustainable secara ekonomi," ungkap pihak Boom Supersonic.

Baca juga:

Kenali Konsep Mobil Terbang Terbaru dari Embraer

Jika XB-1 sukses dengan penerbangan ujinya, pihak perusahaan akan mengalihkan fokusnya ke Boom Overture, jet penumpang yang diusulkan dengan total kursi berjumlah 55 kursi di dalamnya.

Mengutip Simple Flying, Richard Branson dan Japan Airlines telah melakukan investasi. Boom menyebut Overture diatur untuk memiliki kecepatan tertinggi setara 2,2 Mach. Pesawat ini ditargetkan untuk terbang pada pertengahan tahun 2020 dan dijual seharga Rp2,9 triliun.

Semua penumpang yang ingin mencoba sensasi kecepatan bersama jet Overture diperkirakan harus merogoh kocek sekitar Rp72 juta.

"Kamu bisa menikmati penerbangan bersama Overture hanya dengan seperempat harga tiket Concorde. Atau sekitar harga yang sama dengan tiket kelas bisnis hari ini," kata Blake Scholl, CEO Boom Supersonic.

Dari tahun 1970-an hingga awal 2000-an, Pesawat Concorde telah mengantar penumpang dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara. Namun, pada tahun 2003 layanan penerbangan dihentikan karena meningkatnya biaya perawatan dan menurunnya jumlah penumpang. (lgi)

Baca juga:

Sensasi Terbang ala Astronaut dalam Penerbangan tanpa Gravitasi