Suhu di Makkah Capai 42 Derajat Celcius, Jemaah Calon Haji Kurangi Aktivitas di Siang Hari


Jemaah calon haji. (Foto: Kemenag)
MerahPutih.com- Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat 90.132 orang jemaah haji Indonesia telah berada di Arab Saudi pada hari keempat belas operasional haji Indonesia, Sabtu (25/5).
Seluruh jemaah haji yang sudah tiba di Arab Saudi merupakan gabungan dari jemaah yang terbagi ke dalam 229 kelompok terbang (kloter). Selain itu, seluruh jemaah yang telah tiba, mendarat melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah.
Namun, suhu panas yang ekstrem mengancam jemaah haji Indonesia yang tengah berada di Makkah, Arab Saudi. Di harapkan,jemaah haji agar menjaga kesehatan diri di Makkah.
Mengingat, saat ini kondisi cuaca di Mekkah lebih panas dibandingkan di Indonesia. Jika siang, suhunya menembus 42 derajat celcius.
Baca juga:
Kemenag Tegaskan tak Ada lagi Delay Pemberangkatan Jemaah Calon Haji
"Jangan banyak melakukan aktivitas di luar saat siang hari. Jaga kesehatan hingga hari Arafah nanti. Karena haji adalah Arafah," ujar Khalilurrahman di Mekkah, Minggu (26/5).
Senada dengan Khalilurrahman, Kasi Kesehatan Daker Makkah Nurul Jamal menyampaikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan jemaah saat beraktivitas di tengah cuaca panas Mekkah.
Jemaah diminta membawa dan menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti payung, topi, kacamata, dan masker.
"Khususnya saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari," kata Jamal.
Lalu, minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
"Jangan tunggu haus. Minum sesering mungkin. Kalau perlu minum oralit agar elektrolitnya cepat terganti," tutur Jamal.
Baca juga:
Kemenag Tidak Ingin Ada Pesawat Rusak saat Pemberangkaan Jemaah Calon Haji Gelombang II
Ketiga, bawa semprotan air bila beraktivitas di luar ruang.
"Gunakan ini untuk membasahi bagian tubuh yang terpapar sinar matahari langsung," tutur Jamal.
Dia meminta juga jemaah tak beraktivitas berlebihan terutama jalan kaki di siang hari.
"Kalau tidak ini bisa berakibat fatal jika dipaksakan," katanya. (Knu)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

BP Haji Bakal Jadi Kementerian Haji, Presiden Bakal Tunjuk Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

Layanan Haji Satu Atap di Bawah Kementerian Haji dan Umrah, Pengelolaan Tabungan Jemaah Tetap dipisah
