Sudah Lama Di Pemerintahan, Alasan Hendropriyono 'Emoh' Jadi Anggota Wantimpres
sumber foto: Antara
MerahPutih Nasional- Presiden Joko Widodo secara resmi telah melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada Senin (19/1). Dari sembilan nama yang dilantik tidak ditemukan nama Jenderal Purn TNI AM. Hendropriyono.
Padahal sebelumnya, nama bekas Kepala Badan Intelejen Negera (BIN) terdengar santer bakal duduk sebagai salah satu anggota Wantimpres karena kedekatannya dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
Menanggapi hal tersebut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan bahwa Hendropriyono enggan dilantik sebagai anggota Wantimpres dengan alasan bahwa dirinya sudah terlalu lama duduk di jajaran pemerintahan.
"Pak Hendro tidak berkenan karena sudah terlalu lama di bidang pemerintahan," kata Pratikno yang juga bekas moderator debat dalam pemilu presiden (pilpres) 2014 lalu di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/1).
Nama AM. Hendropriyono bukanlah nama asing dalam jagad politik tanah air. Selain aktif di panggung politik dan pemerintahan pria bernama asli Abdullah Makhmud Hendropriyono yang lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945 adalah tokoh militer di tanah air.
Seperti dilansir dari Wikipedia, Hendropriyono adalah alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1967. Hendropriyono banyak menghabiskan karier militernya sebagai prajurit tempur korps "baret merah' atau sekrang dikenal dengan pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat. Pada tahun 1993, Hendropriyono diangkat sebagai Panglima Kodam Jaya.
Karier Hendropriyono bukan hanya melejit di ranah militer, melainkan juga cemerlang dijagad politik dan bisnis. Hendropriyono pernah menduduki sejumlah jabatan penting dan strategis di pemerintahan.
Hendropriyono pernah memangku berbagai jabatan yang berturut-turut: Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII, Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi yang kemudian merangkap Menteri Tenaga Kerja pada tahun 1998-1999. Pada tahun 2001, Hendropriyono menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri sampai tahun 2004.
Selain berkarier, AM Hendropriyono juga duduk di posisi penting beberapa perusahaan. Pada tahun 2010 hingga kini Hendropriyono menjabat sebagai Chairman Andalusia Group, kemudian Commissioner Carefour Indonesia dan pada tahun 2009 hingga kini ia menjabat sebagai Presiden Direktur (Presdir) PT. Mahagaya. (BHD)
Bagikan
Berita Terkait
Dianggap sebagai Figur yang Tepat Menjadi Wantimpres, Jokowi Serahkan ke Prabowo
DPR Sahkan Revisi UU Wantimpres, Ada 8 Poin Perubahan
DPR-Pemerintah Setuju Ketua Wantimpres Bisa Dijabat Bergantian
Baleg DPR Bantah Dewan Pertimbangan Agung Berfungsi Layaknya di Era Orba
9 Fraksi Setuju RUU Wantimpres, akan Disahkan Sebagai Inisiatif DPR
PKS Ingatkan Prabowo Soal Presidential Club: Sudah Ada Wantimpres