Studi Terbaru: Konsumsi Alpukat Tingkatkan Kualitas Pola Makan Harian


Alpukat punya segudang manfaat kesehatan. (Foto: Unsplash/Art Rachen)
MerahPutih.com - Meski di Indonesia lebih terkenal sebagai minuman, buah alpukat ternyata telah dimanfaatkan sebagai makanan kaya nutrisi. Sebuah studi terbaru bahkan merekomendasikan konsumsi alpukat setiap hari untuk meningkatkan kualitas pola makan secara keseluruhan. Pasalnya, alpukat juga dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung.
Laman Medical Dialy melansir, Rabu (27/3), para peneliti dari Departemen Ilmu Gizi Penn State mengkaji bagaimana intervensi berbasis makanan yang melibatkan satu alpukat setiap hari dapat membantu mengatasi rendahnya kualitas diet yang merupakan faktor risiko yang terkait dengan banyak penyakit.
"Alpukat adalah makanan kaya nutrisi, mengandung banyak serat dan nutrisi penting lainnya. Kami ingin melihat apakah asupan rutin makanan ini akan menyebabkan peningkatan kualitas diet," kata pemimpin Studi Kristina Petersen.
"Penelitian observasional sebelumnya menunjukkan bahwa konsumen alpukat memiliki kualitas diet yang lebih tinggi daripada non-konsumen. Jadi, kami mengembangkan studi ini untuk menentukan apakah ada hubungan sebab-akibat antara konsumsi alpukat dan kualitas diet secara keseluruhan," sambungnya.
Baca juga:
Uji coba melibatkan 1.008 peserta dengan obesitas abdominal yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menjaga diet mereka seperti biasa dan membatasi konsumsi alpukat, sedangkan kelompok lainnya memasukkan satu alpukat per hari ke dalam diet mereka selama 26 minggu.
Melalui wawancara telepon sebelum studi dan pada beberapa titik selama periode uji coba, para peneliti menilai asupan makanan peserta dalam 24 jam sebelumnya.
Dengan menggunakan Indeks Makanan Sehat, para ahli memeriksa seberapa baik peserta tersebut mematuhi Pedoman Makanan untuk Amerika, yang digunakan sebagai ukuran kualitas diet secara keseluruhan.
Para peneliti mencatat bahwa peserta yang mengonsumsi alpukat setiap hari memiliki ketaatan yang lebih baik terhadap pedoman makanan. Rendahnya kualitas diet secara keseluruhan terkait dengan risiko kondisi seperti penyakit jantung, diabetes tipe dua, dan penyakit ginjal.
Baca juga:
Jangan Dibuang, Biji Alpukat Bisa Dijadikan Sampo
"Dengan meningkatkan kepatuhan orang terhadap pedoman makanan, kita dapat membantu mengurangi risiko mereka terkena kondisi kronis dan memperpanjang harapan hidup yang sehat. Dalam studi seperti ini, kita dapat menemukan cara berbasis makanan untuk meningkatkan kualitas diet, tetapi strategi perilaku juga diperlukan untuk membantu orang mematuhi pedoman makanan dan mengurangi risiko penyakit kronis," kata Petersen.
Meskipun peningkatan kualitas diet bukanlah temuan yang mengejutkan, para peneliti juga dapat memahami bagaimana peserta dapat mencapainya.
"Kami menentukan bahwa peserta menggunakan alpukat sebagai pengganti beberapa makanan yang tinggi dalam gandum olahan dan sodium. Dalam studi kami, kami mengklasifikasikan alpukat sebagai sayuran dan memang melihat peningkatan konsumsi sayuran yang disebabkan oleh asupan alpukat, tetapi juga peserta menggunakan alpukat untuk menggantikan beberapa pilihan yang tidak sehat," jelas Petersen. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
